KONSUMEN CERDAS ERA MEA, PAHAM SNI CINTA PRODUK DALAM NEGERI

KONSUMEN CERDAS ERA MEA, PAHAM SNI CINTA PRODUK DALAM NEGERI. Berbicara tahun 2016, seolah terhubung  dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia). Di mana di era MEA ini, masyarakat Asia seolah dituntut untuk berani bersaing sesama masyarakat ASEAN. Bersaing dalam segala hal, dari segi tenaga maupun pemikiran. Apalagi kegiatan ekonomi seperti ekspor dan impor barang, investasi, arus jasa, bebas di kalangan negara ASEAN.  Maka dari itu, masyarakat Indonesia sebagai konsumen harus cerdas memilih barang atau jasa yang ingin dibelinya. Jangan sampai masyarakat Indonesia menjadi konsumen yang konsumtif tetapi malah merugikan bangsa sendiri.

4 SKILL YANG  HARUS DIMILIKI UNTUK MENGHADAPI MEA

Menghadapi MEA, masyarakat seolah harus memiliki kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan dunia. Kemampuan tersebut antara lain :

  1. Bahasa Asing

Namanya juga MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), semua bebas mau berdagang di mana, berkarya di mana, seolah tiada batasan. Kita bisa bekerja dengan siapa saja dan di mana saja, termasuk bekerja dengan orang asing dan di negara asing.

Mungkin, untuk sebagian orang, mampu berbahasa Inggris sudah cukup menjadi kekuatan untuk menghadapi MEA. Tapi itu adalah anggapan yang salah. Mempelajari bahasa asing selain bahasa Inggris akan menjadi nilai plus untuk kita menghadapi MEA. Khususnya mempelajari bahasa asing masyarakat ASEAN.

  1. Networking

Yang namanya bisnis, networking atau jaringan bukan sekedar menjadi kewajiban, tapi sudah menjadi keharusan. Kita tidak hanya bekerja dengan orang Indonesia saja, tapi kita juga akan bekerja dengan orang asing. Semakin banyak jaringan yang kita bangun, maka akan semakin mudah jalan kita untuk meningkatkan bisnis kita.

  1. Negoisasi

Menjalin kerjasama alias bisnis, harus mampu bernegoisasi. Kita tidak mungkin langsung mengiyakan atau menolak bisnis yang ditawarkan kepada kita atau kita tawarkan kepada orang lain. Yang namanya bisnis, pasti ada negoisasinya, ada tawar menawarnya.

Dan demi meningkatkan bisnis sekaligus mendapatkan keuntungan, maka kita juga harus pandai-pandai bernegoisasi.

  1. Public Speaking

Kita boleh saja menjadi sosok yang cerdas dengan segudang pengetahuan dan kemampuan berbahasa asing. Akan tetapi, tanpa public sepaking atau kemampuan berbicara, itu semua tidak akan ada artinya.

Di era MEA ini, kita seolah dituntut menguasai segala hal, mampu berbahasa asing dan mampu pula berbicara apik di depan orang banyak, mengelurkan semua ilmu yang mengendap di kepala sehingga dunia akan tahu kemampuan kita. Karena bersaing dengan orang asing di era MEA ini bukanlah suatu hal yang mudah.

LANTAS, APA YANG DIMAKSUD KONSUMEN CERDAS?

Pengertian konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang dan jasa untuk digunakan manfaatnya, dengan catatan tidak untuk diperjualbelikan kembali—tetapi digunakan untuk kebutuhan pribadi. Sementara apa maksud dari konsumen cerdas adalah seseorang yang teliti sebelum membeli dan memahami apa itu SNI, membeli produk juga sesuai kebutuhan bukan berdasarkan keinginan serta cinta produk dalam negeri.

Menjadi konsumen cerdas, teliti sebelum membeli, memahami SNI dan cinta produk dalam negeri itu bukanlah suatu hal yang mudah. Pertama-tama, konsumen juga harus memahami apa itu SNI? Bagaimana ciri produk yang ber-SNI?

SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah adalah standar yang ditetapkan oleh instansi teknis setelah mendapat persetujuan dari Dewan Standardisasi Nasional, dan berlaku secara nasional di Indonesia.

SNI meliputi :

Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi  WTO Code of good practice, yaitu:

  1. Openess (keterbukaan)

Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI;

2. Transparency (transparansi)

Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI;  

3. Consensus and impartiality(konsensus dan tidak memihak)

 Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;    

4. Effectiveness and relevance

Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;    

5. Coherence

Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional;

6. Development dimension(berdimensi pembangunan)

 Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Tujuan dari SNI :

  1. memberikan perlindungan kepada konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik dalam keselamatan maupun kesehatan;
  2. mewujudkan jaminan mutu dengan memperhatikan sektor-sektor yang terkait;
  3. meningkatkan daya guna, hasil guna dan produktivitas dalam mencapai mutu produk dan/atau jasa yang memenuhi standar;
  4. mewujudkan tercapainya persaingan yang sehat dalam perdagangan;
  5. menunjang kelestarian lingkungan hidup.

Manfaat dari penetapan SNI :

Penetapan pemberlakuan SNI  dilakukan untuk kesehatan, keamanan, keselamatan manusia, hewan dan tumbuhan, pelestarian fungsi lingkungan hidup, persaingan usaha yang sehat, peningkatan daya saing, dan/atau peningkatan efisiensi serta kinerja industri. Serta menghadapi Asean Economic Community (AEC)  atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku pada Desember 2015, SNI sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Setelah memahami pengertian SNI, perumusan serta tujuan dari SNI, maka bisa disimpulkan, masyarakat sebagai konsumen cerdas harus benar-benar tahu keamanan akan barang/produk yang dibelinya.

MASYARAKAT CERDAS TAK HANYA PAHAM SNI,

TAPI JUGA CINTA PRODUK DALAM NEGERI

Kenapa harus mencintai produk dalam negeri? Kenapa tidak produk luar negeri? Produk luar negeri itu kan lebih bergengsi dan kualitasnya jelas!

Jangan salah mengira, produk dalam negeri sekarang sudah menjadi trend dan kualitasnyapun tidak kalah dengan produk luar negeri. Lagipula, membeli produk dalam negeri sama artinya meningkatkan ekonomi bangsa sendiri. Seberapa banyak keuntungan yang mereka dapatkan, itu untuk memenuhi kebutuhan mereka dan artinya kita ikut mensejahterakan kehidupan mereka.

Manfaat membeli produk dalam negeri :

  • Meningkatkan pendapatan negara (devisa)
  • Memperluas lapangan pekerjaan
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  • Meningkatkan kualitas produksi

 

KESIMPULAN :

Jadi, dari beberapa uraian di atas, menjadi konsumen cerdas di era MEA ini sangatlah mudah, antara lain :

  • Meski kita hanya berperan sebagai konsumen, tapi kita juga harus berani bersaing dengan negara ASEAN, jadi mari kita tingkatkan skill kita
  • Teliti sebelum membeli
  • Membeli barang sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan
  • Jauhi difat konsumtif
  • Memahami SNI
  • Mencintai produk dalam negeri

 

Meskipun sekarang sudah era MEA, tapi tidak ada salahnya jika kita sebaiknya memperjuangkan produk dalam negeri. Kalau kita saja malu menggunakan produk dalam negeri, bagaiman mereka dengan negara lain. Makanya, dimulai dari kita dan semangat mempromosikan produk dalam negeri.

 

Referensi :

http://citizen6.liputan6.com/read/2403782/mea-2016-persiapkan-dirimu-dengan-tips-tips-ini

http://www.bintang.com/success/read/2405099/4-startegi-buat-hadapi-mea-2016-agar-kamu-bisa-bersaing

http://www.bsn.go.id/main/sni/isi_sni/5

Pengenalan Manfaat dan Penerapan SNI

http://mallonlineindonesia.com/keuntungan-menggunakan-produk-dalam-negri/

http://blogger-tamboranews.blogspot.co.id/2013/03/Konsumen-Cerdas-Paham-Perlindungan-Konsumen.html

 

Witri Prasetyo AjiCompetitionKONSUMEN CERDAS ERA MEA, PAHAM SNI CINTA PRODUK DALAM NEGERI KONSUMEN CERDAS ERA MEA, PAHAM SNI CINTA PRODUK DALAM NEGERI. Berbicara tahun 2016, seolah terhubung  dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia). Di mana di era MEA ini, masyarakat Asia seolah dituntut untuk berani bersaing sesama masyarakat ASEAN. Bersaing dalam segala hal,...

Comments

comments