Midnight Stories II
No. ISBN : 9797944131
Text Bahasa : Indonesia
Harga : Rp 45.000,-
Cerpenku Di MidNight Stories II :
KUNTILANAK KAMAR 13
By : Witri Prasetyo Aji
Amel dan teman-temannya sudah siap dengan berbagai acara liburan kali ini. banyak tawaran-tawaran menarik yang rasanya sulit sekali untuk dilewatkan. Semua penawaran yang mereka dapatkan sangatlah menarik.
Keluarga Amel yang notabene-nya adalah konglomerat di Ibukota, menawarkan liburan ke Singapura dengan berbagai fasilitas gratis yang akan Amel and friends dapatkan. Namun penawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Arnold yang mungkin sudah bosan menghirup udara Singapura karena masa kecilnya dulu dihabiskan di Singapura.
“Singapura tuh kurang menantang, yang ada pasti bakalan shoping-shoping doang. Gimana kalau ke Thailand saja?” sanggah Arnold dengan penawaran terbarunya.
“Ogah banget gue ke Thailand, yang ada gue malah fashion show ma banci-banci Thailoand,” sangah Kanza dengan sinis. Si ratu rempong itu memang benci banget dengan negara Thailand yang banci-bancinya terkenal cantik. Secara Kanza tidak mau kalau dirinya sampai kalah cantik dengan banci.
“Tersinggung we loe nyebut-nyebut banci!” sahut Rizky si cowok yang memang rempong. Gaya lemah gemulainya yang sebelas duabelas dengan Anita membuat Anita selalu tengsin tiap kali dikatain kembar tapi beda dengan Rizky. Secara Anita itu wanita tuloen dan bukan banci.
“Udah dech, nggak usah pada ribut sendiri. Gimana kalau kita liburan di villa eyang gue yang ada di puncak?” tawar Reyhan yang sedari tadi hanya terdiam. “Emang sih villa tua, tapi seenggaknya lebih menantang buat kita datangi,” tambahnya.
Amel, Anita, Kanza, Arnold dan Rizky saling bertatapan mendengar tawaran Reyhan. Selama ini Reyhan selalu menggembor-gemborkan kalau itu adalah villa angker di mana tempat itu adalah sarang kuntilanak. Namun kini Reyhan justeru mengajak mereka itu mendatangi tempat itu. Entah apa tujuan Reyhan, yang jelas baru mendengar ajakannya saja bulu kuduk Anita sudah mulai berdiri.
“Kenapa pada diam? Kalian takut?” tanya Reyhan seolah mengejek.
“Bukannya gitu, Rey. Tapi…” ucap Amel terputus dan menggigit ujung bibirnya. Ada rasa aneh yang tiba-tiba menyelinap di hati Amel. Ada sesuatu di sana yang membutuhkan Amel. “Okey, gue sich setuju-setuju aja. Tapi gue nggak tahu gimana yang lainnya,” lanjut Amel yang membuat Anita terkejut. Secara Anita paham sekali kalau di antara mereka berenam, Amel-lah yang paling menyiut nyalinya soal mistis dan hantu-hantu gentayangan.
Anita menatap lekat Amel. Seolah merasakan keanehan pada diri Amel. “Loe serius, Mel?” tanya Anita penuh keheranan…..
Tinggalkan Balasan