KEMERIAHAN WORLD FOOD DAY KE XXXVI di BOYOLALI

 

KEMERIAHAN WORLD FOOD DAY KE XXXVI di BOYOLALI. Sebelumnya, saya sudah menuliskan tentang persiapan World Food Day ke XXXVI yang digelar di Boyolali. Kali ini, saya akan bercerita tentang kemeriahan dan antusias para warga menyambut World Food Day yang enggak tahu kapan lagi bakalan di gelar di Boyolali. Yang jelas sih, acaranya ramai dan persiapannya sungguh luar biasa.

Saya beruntung, hari Jumat tanggal 28 Oktober 2016 bisa datang ke acara World Food Day. Secara, semua persiapannya masih lengkap dan masih bagus. Hanya saja, saya tidak sampai stand makanan dari Sabang sampai Merauke. Sedikit kecewa sih iya, dan saya berencana hari Minggu datang kembali. Sayangnya, hari Minggu acara sudah penutupan, banyak spot yang rusak dan karena saya datang siang, cuaca cerah tapi panas, alhasil saya yang enggak kuat sampai mau pingsan. Yasudahlah, sayapun melewatkan spot yang satu itu. Termasuk melewatkan bertemu dengan Pak Jokowi yag ternyata datang pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016.

Baca : Persiapan Peringatan Hari Pangan Sedunia ke XXXVI Di Boyolali


Cerita di Hari Pertama World Food Day


Sebenarnya, sudah beberapa hari saya merencanakan akan datang ke acara World Food Day di hari pertama. Orang pertama yang saya ajak adalah Bu Umi. Saya mengajak Beliau karena Beliau ini orangnya suka jalan-jalan, suka narsis dan kekinian. Nyaman saja kalau jalan sama Beliau. Apalagi Beliau tahu kalau saya ini seorang blogger, wes pasti apa-apa bakalan saya foto. Karena pernah suatu kejadian, saat saya memotret makanan, seorang rekan kantor langsung ngatain saya lebay. Duh… padahal zaman sekarang kan sudah jadi hal biasa yah kalau makanan di foto terus diupload di IG…

Dan tahu enggak, niat awal saya Cuma datang berdua sama Bu Umi, ternyata diikuti oleh rekan kerja lainnya, yaitu Bu Mus dan Bu Uut. Senang itu pasti. Kapan lagi coba bisa jalan rame-rame sama teman kantor. Apalagi Bu Mus dan Bu Uut ini sebenarnya juga suka narsis, hanya saja enggak separah saya dan Bu Umi. LOL…

Akhirnya, kami berempat datang ke acara World Food Day. Sampai lokasi, saya langsung komunikasi sama adek saya yang kebetulan ada di Boyolali. Menyusul dan akhirnya kami jalan berlima, narsis bersama. Karena saya sudah izin sama orang tua yang momong Arjuna, jadi hari itu saya santai dan berasa menikmati me time.

Sesampai di kompleks Alun-alun Boyolali, tempat yang kami tuju pertama kali adalah Dinas Dikpora. Niat awal sih kami mau memarkirkan motor kami di sini sekaligus sholat Dhuhur dan numpang toilet. Tapi karena Dinas sudah sepi, maka kami urungkan niat dan hanya sholat Dhuhur dan numpang toilet. Setelah dari Dinas, kami langsung ke area Gedung Sapi Lembu Sora dan memarkirkan motor di tempat ini. Karena Bu Umi belum pernah ke Gedung sapi ini, akhirnya kami berlima berselfie ria di Gedung Sapi setelahnya baru keliling spot World Food Day.

Baca : 3 Spot Wisata Murah di Pusat Kota Boyolali

Spot pertama yang kami datangi adalah spot dari Bank Jateng. Di sini adalah spotnya para UKM. Makanya, jangan kaget ketika kita jumpai beraneka ragam jajanan, sampai ada juga yang jualan pupuk. Wkwkwk…

Di spot ini, saya membeli baju ala-ala China. Couple sama Arjuna. Padahal Imlek kan masih tahun depan, ya? Tapi lumayanlah, 100 ribu bisa couple sama anak. Sementara Bu Umi dan Bu Mus malah beli sosis dan minta balon yang katanya buat Arjuna dan Aira (anaknya Bu Uut). Sementara adik saya, dia berburu paket data.

Setelah dari spot ini, kami berlima ke Teras Kuliner BRI yang berada di palataran gedung DPRD. Yups, sudah siang, tentunya perut sudah lapar dong ya… kamipun langsung mencari kuliner yang cucok buat makan siang. Dan pilihan kami jatuh pada Penyet Rejosari, wuah resto ini deket dengan rumah Pak Suami.

Kamipun akhirnya pesan ayam penyet dan kami nikmati bersama di bawah pohon. Maklum yaaa, lumayan rame dan tempat terbatas. Dapat tempat saja sudah Alhamdulillah.

Usai makan siang, bayar dong. Dan… enggak bisa bayar cash, harus pakai ATM BRItama, Kart Kredit atau BRI Brizzi atau apalah namanya saya lupa. Yang jelas pelopornya bank BRI. Untung saja saya pakai BRItama dan ada isinya. *habis dapat transferan dari Morinaga euy… xixixix…

Setelah membayar, kami diberi tahu petugas kalau nota bisa ditukar dengan merchandise. Yasudahlah, akhirnya saya tukar dengan puzzle karena Arjuna lagi seneng banget bermain puzzle.

Di area Teras Kuliner BRI ini bukan Cuma menyajikan aneka kuliner lokal Boyolali saja loh. tapi juga ada spot-spot buat selfie. Sejenak, kami berlima tak melewatkan kesempatan untuk selfie. Hehehe…

Setelah dari spot Teras Kuliner, kami melanjutkan perjalanan ke perkebunan dan peternakan. Ini sangat luas sekali, saya enggak mengelilingi semuanya karena pikir saya masih ada Sabtu dan Minggu. Dan untung, suasana Jumat sore itu sedikit mendung, jadi saya rada kuat berkeliling ke kebun sayur dan peternakan. Saya sempat berselfie ria di area jeruk raksasa yang ternyata jeruknya dibagikan ke warga pada hari Sabtu. So, Minggunya sudah rusak.

Sebenarnya area ini ada area perkebunan bunga dan perkebunan buah, sayangnya saya melewatkannya. Tapi tak apalah, saya sudah cukup puas dan merasa beruntung bisa menikmati suasana World Foof Day di hari pertama.

Setelah puas berkeliling, saya, Bu Umi dan adek saya istirahat sejenak. Sementara Bu Mus dan Bu Uut masih kuat berkeliling. Haripun kian beranjak sore dan hujan datang beserta angin. Duh… mau tak mau kamipun menunggu hujan reda lalu pulang.


Laporan di hari kedua World Food Day (Sabtu)


Sebenarnya, hari Sabtu saya pengen ngajak Juna dan ayahnya ke World Food Day untuk selfie bersama serta shopping. Etapi, Juna panas. Mau tak mau saya harus mengenyahkan keinginan saya itu.

Di hari kedua World Food Day, saya hanya membaca berita dari sosial media saja. Tentang kunjungan Bapak Jokowi di panen raya yang ada di Banyudono serta beberapa berita tentang kerusakan beberapa spot di kompleks Alun-alun Boyolali. Termasuk berita terinjaknya beberapa tanaman yang mau dibagikan gratis ke warga.


Hari Minggu, penutupan dengan pemandangan yang tak mengenakkan


Hari Minggu, hari ketiga sekaligus hari terakhir World ood Day. Alhamdulillah, panas Arjuna sudah menurun. Saya beserta keluarga besar saya datang ke acara World Food Day. Niat mau mentraktir keluarga di Teras Kuliner pupus karena pelapaknya sudah pada pulang. Yasudahlah, kami jalan ke arae perkebunan dan peternakan yang binatangnya sudah pada enggak ada.

Jeruk raksasa, sapi, kambing etawa yang mau saya pamerkan ke Arjuna sudah lenyap. Kami hanya menikmati sisa-sisa acara World Food Day yang lumayan berantakan. Sedikit sesalpun menghampiri, tapi sudahlah…mungkin belem rejeki.

Saya dan keluarga hanya sebentar di area ini. Mengingat cuaca yang terik dan saya enggak kuat sampai mau pingsan. Alhasil, kami langsung pulang ke tempat Pakdhe saya kemudian kami makan siang bersama di Bakso Malang.

Yups, itulah sekilas cerita saya saat perayaan World Food Day yang digelar di Boyolali.

Witri Prasetyo AjiHangoutSMPISSUDAMPELDolan Boyolali,Explore Boyolali,World Food DayKEMERIAHAN WORLD FOOD DAY KE XXXVI di BOYOLALI   KEMERIAHAN WORLD FOOD DAY KE XXXVI di BOYOLALI. Sebelumnya, saya sudah menuliskan tentang persiapan World Food Day ke XXXVI yang digelar di Boyolali. Kali ini, saya akan bercerita tentang kemeriahan dan antusias para warga menyambut World Food Day yang enggak tahu kapan...

Comments

comments