TIPS MENGATUR KEUANGAN ALA MAMAH MUDA

 

TIPS MENGATUR KEUANGAN ALA MAMAH MUDA. Sebagai seorang isteri, saya berperan sebagai manager keuangan yang mengatur keuangan keluarga. Tetapi sebagai seorang perempuan, naluri perempuan itu selalu muncul tiap kali saya pergi ke mall atau berselancar di sosial media yang banyak sekali bertebaran. Saya bahkan bisa tidak bisa mengontrol diri saat melihat barang-barang cantik di depan mata. Apalagi kalau tuh barang sudah ada sangkut pautnya sama anak semata wayang saya. Bukan dmamatuhkan tapi saya rela membelinya meskipun harganya mahal. Alasannya, daripada kepikiran, terus kebawa mimpi. Dan sebagai seorang mama, saya selalu menginginkan yang terbaik untuk anak saya termasuk berusaha melengkapi fasilitasnya.

Saya adalah salah satu perempuan yang mengidap penyakit konsumtif. Ada uang, pengen, bayar. Sampai-sampai demi memuaskan gaya konsumtif saya, saya terkadang tidak berfikir panjang. Padahal kebutuhan mendatang kan semakin banyak. Anak semakin besar, sudah mudheng jajan bahkan butuh sekolah.

Terkadang, saya merenung. Saya harus bisa mengubah gaya hidup konsumtif saya. Saya harus berfikir panjang sebelum berbelanja. Saya harus sadar diri dengan gaji bulanan saya yang enggak tetap. Yups, ketika gaji suami sudah habis untuk kebutuhan rumah tangga, seharusnya gaji dan penghasilan dari ngeblog bisa saya investasikan untuk masa depan dan lebih selektif soal belanja.

Nah, demi masa depan yang lebih baik, karena saya tidak tahu bagaimana nasib saya ke depannya, maka saya mulai belajar mengatur keuangan. Berikut adalah tips ala mamah muda soal mengatur keuangan keluarga.

  1. Mencukupi kebutuhan di awal bulan

Yang namanya kebutuhan bulanan itu sudah menjadi kewajiban yang enggak bisa digantikan. Apa saja itu, sekiranya kita sudah hafal lantaran kita selalu membutuhkannya setiap bulannya.

Apa saja kebutuhan itu? Bagi seorang mama rumah tangga seperti saya, kebutuhan bulanan itu seperti,  sembako : beras, minyak, bumbu masak, kopi, teh dlln, selain sembakon ada sabun mandi, sabun cuci, odol, sampai ke make up (etapi make up terpenting saya mah Cuma lipstick). Sementara kebutuhan pokok lainnya tapi tidak boleh terlewatkan adalah kebutuhan Arjuna, terutama sufor dan diapers.

Dan kalau buat saya mom working sebagai operator sekolah sekaligus blogger, kuota internet termasuk kebutuhan pokok. Jujur saja sih, rumah enggak ada wifi , padahal smartphone internetnya harus on terus, jadi kuota internet itu harus selalu ada.

Biasanya sih, awal bulan saya beli perdana yang isinya kuota. Pernah sih mencoba isi ulang, tapi kok malah agak mahalan, ya? Dan kalau buat saya, kuota 2GB cukup 5 hari – seminggu. Etapi ya, saya ada ide buat menghemat kuota internet saya, kalau malam pas tidur, saya matiin internet mobilenya dan pas di kantor (07.00 – 13.00) juga saya matiin karena ada wifi gratis. Atau kalau lagi jalan dan nemu tempat yang ada area wifinya, internet mobilenya juga sering saya matiin sih, heheh.

Jadi, bukan hal yang aneh lagi kalau hari ini gajian besok saya sudah enggak punya uang. Secara, uang gajian saya sudah saya sulap menjadi barang-barang di atas. Lagipula, belanja untuk sebulan itu enggak ada ruginya loh, malah ada manfaatnya :

  • Ngirit ongkos jalan : yups, belanja sebulan sekali, jalannya sekali. Coba kalau belanjanya setiap minggu, bisa diperhitungkan juga ongkos jalannya seperti bensin, belum lagi kalau makannya juga jajan.
  • Hemat : sudah ngirit ongkos jalan, sekarang hemat apa lagi? Hemat lantaran belanja kalau banyak sekalian itu biasanya harganya lebih murah (kalau di pasar tradisional) dan terkadang juga ada promo-promo gitu, kan? Enggak masalah loh manfaatin promo, semisal beli bedak bayi 2 dapat 3, nah hemat kan? Atau beli ini 10 gratis ini atau dapat diskon segini segitu.
  • Tanggal tua tetap tenang : kalau kebutuhan pokok sudah ada, tanggal tua meski enggak punya uang juga tetap tenang. Enggak harus mikir besok makan apa. Hmm, paling banter sih mikirin lauk kalau beras sudah ada.

  1. Selektif memilih barang belanjaan/pergunakan uang sebagaimana mestinya

Nyari uang itu enggak gampang, sayang kalau dmamaang-buang. Bener enggak sih? Kalau menurut saya BENAR sekali. Jadi, sebagai mama cerdas juga harus pintar mengelola keuangan. Seperti menggunakan uang. Hmm, misalnya jajan ya, saya ini tipekal mama yang suka jajan, etapi saya juga milih keadaan, kalau di rumah sudah masak dan ada lauk, kenapa meski jajan? Bahkan saya sama suami pernah loh, keluar berdua buat nonton tapi makannya di rumah dan enggak jajan. Kan sayang banget, di rumah sudah ada makanan tapi malah jajan, mending uangnya buat yang lain, lagian mubadzir aja kalau makanan di rumah di buang.

Selain itu ya, kalau mau shopping juga harus mikir-mikir, bisa buat lama enggak nih barang. Kayak baju misalnya, besok ada acara kondangan, harus gitu pakai baju baru padahal baju lama masih bagus? Terus, selain tuh baju baru buat ke kondangan, bisa dipake buat jalan enggak? Argh, pokoknya banya mikirnyalah. Kan kita bukan artis yang setiap tampil harus ganti baju. Begitupun berlaku untuk barang yang lainnya. Jadi, STOP belanja barang-barang yang kurang bermanfaat. Kalau yang lama masih OK, kenapa beli yang baru? Mendingan uangnya ditabung.

  1. Menabung

Menabung itu kan kalau ada sisa uang, kalau buat kebutuhan pokok saja kurang, apa ya harus menabung? Kalau menurut saya sih, menabung itu tergantung setiap individu. Banyak yang hasilnya melimpah tapi enggak nabung malah buat foya-foya, itu sih terserah kalau pendapat saya. Etapi kalau buat saya, menabung sudah menjadi kebutuhan pokok. Enggak ada salahnya kok kalau habis gajian kita menyisihkan uang terlebih dahulu buat ditabung. Ya, menabung sebelum belanja menurut saya mah lebih aman. Karena, kalau belanja saya itu suka ngegampangin, uang didompet masih, enggak apa-apa beli ini itu. Makanya, kalau saya mah lebih demen menyisihkan uang terlebih dahulu dan belanja pakai uang pas, kalaupun lebih ya enggak banyak-banyak amat lah. Takut tergoda sama barang ini itu soalnya.

  1. Investasi

Investasi bisa berupa emas, tas branded, tanah, dlln. Yang penting barang itu bisa dijuallah nantinya. Atau kalau bisa malah harga jualnya nanti meningkat. Ya, seperti contohnya itu tanah. Semakin hari harga jual semakin tinggi. Tapi investasi tanah itu kan enggak murah, makanya saya dan suami nabung dulu sembari menunggu ada yang jual tanah. Karena enggak bisa kita pungkiri, enggak setiap saat loh ada yang jual tanah. dan selain tanah, bisa juga berinvestasi rumah. semisal rumah tidak dijual, rumah juga bisa dikontrakkan.

  1. Asuransi

Ngomongin asuransi, asuransi itu penting enggak penting. Tergantung persepsi setiap individu itu sendiri. Karena enggak semua orang mau berasuransi. Contohnya orang tua saya. Mereka lebih memilih berinvestasi tanah dan hewan ternak daripada berasuransi. Alasannya sih sepele, pengalaman dari tetangga yang kena tipu konsultantnya. Maka sejak saat itu, orang tua saya anti sama yang namanya asuransi.

Pun dengan suami saya. Suami saya bukan orang yang suka berasuransi. Menurut dia, berasuransi itu mendoakan sakit. Padahal enggak juga, ya? Berasuransi kan perencanaan untuk hidup yang lebih baik. Maka dari itu, saya butuh tenaga ekstra kalau ngomongin asuransi dengan suami.

Dan ngomongin asuransi, ada satu perusahan asuransi yang menjadi lirikan saya dan ketika saya memberikan brosur-brosur ke suami tentang perusahaan asuransi tersebut, sepertinya suami juga mulai membuka hati untuk berasuransi. Perusahan apalagi kalau bukan Sinarmas MSIG Life. Perusahaan asuransi yang sudah berdiri semenjak 14 April 1985 ini selalu mengalami pekembangan dan perubahan. 50% kepemilikan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (juga dikenal sebagai Sinarmas MSIG Life – SMiLe) di bawah PT Sinar Mas Multi Artha, Tbk dan 50% dimiliki Mitsui Sumitomo Insurance Co., Ltd. Dan melayani lebih dari 790.000 nasabah individu dan kelompok di 69 kota. Tersebar di 113 kantor pemasaran dan 10.500 aparat marketing.

Selain itu, Sinarmas MSIG Life juga mempunyai banyak produk loh. jadi kita bisa memilih produknya sesuai dengan kebutuhan kita.

Sinarmas MSIG Life mempunyai 3 produk utama, yaitu :

  1. Produk Individu
  2. Produk Bank
  3. Produk Kumpulan

Karena saya ikutnya yang individu, amak yang akan saya bahas juga produk individu. Produk individu sendiripun juga banyak macamnya kok, antara lain:

  1. Asuransi dasar tradisional : power save, smile multi invest, smile personal accident, smile medical, smile hospital protection plus
  2. Asuransi unit link : smile link 88, smile link 99, smile link pro 100, smile link proasset
  3. Asuransi syariah : asuransi tradisional syariah (power save syariah, smile multi invest syariah, smile personal accident syariah, smile medical syariah, smile hospital protection plus syariah) dan asuransi unit link syariah (smile link 88 syariah dan smile link 99 syariah)

Kesemuanya mempunyai manfaat dan keuanggulan masing-masing. Jika ingin bergabung kesalah satunya, bisa langsung menuju web Sinarmas MSIG Life dan mengunduh brosurnya.

Sinarmas MSIG Life ini kalau menurut saya bukan sebatas asuransi saja, melainkan juga berinvestasi.

Oh ya, sebenarnya berasuransi itu bermanfaat sekali loh. apalagi jika kita mulai berasuransi sedari usia muda. berikut adalah manfaat berasuransi :

  1. membantu mengelola keuangan. karena mau tidak mau, ketika kita mulai berasuransi, itu berarti kita siap membayar preminya
  2. memberikan jaminan perlindungan dari resiko-resiko yang dialami nasabah, seperti contohnya kecelakaan
  3. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
  4. Transfer Resiko; Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi.
  5. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.
  6. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.
  7. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.
  8. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi (bekerja)

Untuk masa depan yang lebih baik, kenapa tidak? Mari atur keuangan keluarga dengan berasuransi di Sinarmas MSIG Life.

Witri Prasetyo AjiCompetitionTIPS MENGATUR KEUANGAN ALA MAMAH MUDA.TIPS MENGATUR KEUANGAN ALA MAMAH MUDA   TIPS MENGATUR KEUANGAN ALA MAMAH MUDA. Sebagai seorang isteri, saya berperan sebagai manager keuangan yang mengatur keuangan keluarga. Tetapi sebagai seorang perempuan, naluri perempuan itu selalu muncul tiap kali saya pergi ke mall atau berselancar di sosial media yang banyak sekali bertebaran. Saya bahkan...

Comments

comments