LEBIH PERCAYA DIRI JADI DIRI SENDIRI

 

LEBIH PERCAYA DIRI JADI DIRI SENDIRI. Gara-gara saya memakai kaca dengan frame putih, ada beberapa teman yang bilang kalau saya ini pede dan berani tampil beda. Niatan mau ganti frame pun akhirnya kandas karena kacamata putih itu seolah identik dengan saya. Bahkan saat kopdar dengan teman blogger, bukan wajah saya yang mereka hafalkan, melainkan kacamata putih saya.

Pernah sekali ke kantor memakai kacamata putih itu. Etapi, saya mendadak tidak pede karena ekspresi para murid yang senyam-senyum memandang saya. Sejak saat itu, kalau ke kantor saya memakai kacamata hitam dan kalau di rumah, datang ke event blogger, jalan-jalan, pokoknya selain ngantor, saya memakai kacamata putih.

Kalau boleh jujur, sebenarnya saya ini bukanlah sosok yang punya rasa percaya diri yang kuat. Tetapi waktu dan keadaan seolah mengubah segalanya.

Kalau zaman SMP, saya sempat minder dengan gigi saya yang berantakan. Banyak sih teman-teman yang mengejek. Kala itu saya hanya bisa diam. Secara, SMP tempat saya menempuh ilmu itu memang SMP favorit, sayangnya perbedaan si kaya dan si miskin itu mencolok sekali. Saya yang kala itu dididik dalam lingkungan sederhana dan Babe saya belum sesukses sekarang hanya bisa pasrah pada keadaan.

Zaman SMA, rasa percaya diri sudah semakin meningkat karena tidak ada perbedaan si kaya dan si miskin. Etapi kalau foto-foto saya masih belum pede untuk tertawa. Saya masih mingkem atau suka menutup mulut.

Tetapi setelah lulus SMA dan sampai sekarang? Jangan ditanya! Gigi berantakan ini malah sayang sekali kalau mau dirapihin. Gigi berantakan ini yang bikin saya terlihat manis, *ciyehhh… Pede ya, saya? Memang. Karena gigi berantakan ini memang identik dengan keluarga besar Mama dan Babe. Seolah menjadi ciri khas.

Pernah sih berencana mau pasang behel. Sekitar tahun 2010-an waktu itu, rencana sudah matang. Etapi… ada ginsul yang rasanya sayang banget buat dicabut.

Gigi berantakan yang dulu jadi olokan, kini justeru bikin saya pede dan berasa manis (gula kali yeee?). saya mah pede saja mau foto senyum, ketawa ataupun cemberut. Bikin vlogpun saya berani.

Kacamata putih, gigi berantakan, dua hal yang sebenarnya adalah kekurangan saya tapi saya tampilkan menjadi ciri khas saya. Saya pede? Iya. Selama menjadi diri sendiri dan tidak merugikan orang lain, kenapa tidak?

Kepercayaan diri saya sebenarnya mulai tumbuh semenjak saya duduk di bangku SMA. Ikut kegiatan kepramukaan, ekskul senam dan ekskul keagamaan. Saya percaya diri dengan kemampuan saya. Meskipun saya bukan anak yang terpandai, saya bukanlah anak yang terbodoh. Bersikap supel dan humble, membuat saya banyak teman, dari adek kelas hingga kakak kelas.

Saya sama sekali tak pernah minder dengan kondisi fisik saya. Dari mata yang minus sehingga harus memakai kacamata, gigi berantakan, tubuh mungil dan pendek. Argh, bagi saya semua itu adalah anugerah yang harus disyukuri. Kalau enggan pakai kacamata ya pakai softlense. Gigi berantakan justeru membuat saya terlihat manis. Pendek dan mungil justeru memberi kesan awet muda. Wkwkwkw…

Selain itu, saya juga mempunyai resep agar kita bisa selalu tampil percaya diri.

  1. Penampilan

Penampilan itu penting. Karena penampilan adalah hal yang membuat kita nyaman. Tapi, agar bisa selalu tampil percaya diri, berpenampilanlah sesuai tempat di mana kita berada.

Seperti contoh sederhana, saya ke kantor tidak mungkin memakai asesoris yang heboh, saya juga tidak mungkin pakai bikini saat ke mall. Yang intinya sih, berpenampilanlah sesuai tempat dan posisi kita. Dan satu lagi, jangan lupa berpenampilan ala diri kamu sendiri.

  1. Sikap dan bicara

Sikap ini juga menentukan kepercayaan diri kita. Kita tengah berhadapan dengan siapa, jaga sikap dan pembicaraan. Karena sikap dan pembicaraan yang salah pada tempatnya itu akan membuat kita tidak nyambung dan tidak nyaman.

  1. Prestasi

Kalau kita berprestasi, apa sih yang bikin kita minder? Tapi ingat, berprestasi itu bukan sok pintar loh, ya? Berprestasi itu bukan yang apa-apa serba sok tahu hingga orang lain terlihat bodoh di antara kita. Tapi, berprestasi itu adalah mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda dari orang lain hingga orang lain memandang kita itu berbeda.

Ketiga resep itulah yang saya tanamkan pada diri saya sendiri. Selain itu, saya juga ikut tes kepribadian di www.serioxyl-confidence.com/quiz. Dan hasil yang saya dapatkan adalah, memuaskan.

Yups, dari pertanyaan-pertanyaan yang saya jawab :

  1. Saya selalu melakukan sesuatu karena bagi saya itu benar, bukan ikut-ikutan apa kata orang
  2. Saya selalu menganggap mudah dan nyaman akan setiap tantangan yang datang. Mungkin karena saya yakin, Tuhan tidak akan pernah menguji hambaNya di luar kemampuannya. Makanya, saya sih selalu yakin kalau saya selalu mampu dan bisa menghadapi setiap tantangan yang datang
  3. Saya juga selalu memandang kehidupan dengan postif dan penuh energi. Yah, meskipun kadang saya mengeluh, tapi saya yakin hidup ini indah dan setiap orang terlahir baik. Mungkin keadaan hidup yang mampu mengubah orang-orang menjadi tidak baik, kurang baik ataupun jahat
  4. Saya mah berani melakukan sesuatu yang saya anggap sulit. Meskipun tidak selalu dan hanya terkadang. Tapi melakukan hal yang sulit apalagi hal baru, itu adalah tantangan yang menantang
  5. Saya selalu dan selalu mencoba, bahkan saat yang lain menyerah. Yups, mungkin ini efek kekepoan saya yang tinggi dan saya punya pola pikir tersendiri yang terkadang tak dimengerti oleh orang-orang di sekitar saya
  6. Saya tidak putus asa dan selalu berpikir positif, itu adalah keharusan. Energi yang positif akan menghasilkan sesuatu yang positif dan menularkan sesuatu yang positif pula, pun kebalikannya dengan nada-nada negatif. Saya sudah membuktikannya, dan maka dari itu, hapus semua pemikiran negatif dan ganti dengan pikiran positif. Yakin saja, Tuhan tidak pernah tidur

Dari beberapa pertanyaan itu menghasilkan kesimpulan bahwa saya adalah sosok yag INVINCIBLE. Saya adalah orang yang penuh percaya diri dan tidak akan membiarkan kegagalan ataupun kesulitan menghampiri saya.

Yups, percaya diri itu perlu. Percaya diri tumbuh dari diri sendiri. Dan percaya diri itu menjadi diri sendiri.

“post ini diikutsertakan dalam Blog Competition Serioxyl X IHB“

Witri Prasetyo AjiCompetitionLEBIH PERCAYA DIRI JADI DIRI SENDIRI   LEBIH PERCAYA DIRI JADI DIRI SENDIRI. Gara-gara saya memakai kaca dengan frame putih, ada beberapa teman yang bilang kalau saya ini pede dan berani tampil beda. Niatan mau ganti frame pun akhirnya kandas karena kacamata putih itu seolah identik dengan saya. Bahkan saat kopdar...

Comments

comments