REVIEW BUKU DILAN 2 : KENAPA KAMU BERUBAH, DILAN?

 

Hay hay hay… weekend gini pada sibuk apa nih? Jalan-jalan? Beberes rumah? Apa santai ajah?

Nah, kalau saya sendiri nih, weekend kali ini mudik ke rumah suami biar bebas tugas dari rumah Mama. Hahaha… Iya, di rumah suami mah santai kayak di pantai, soalnya Cuma saya, suami dan ada Juna. Mau rumah berantakan, mau bangun siang, mau makannya jajan… yoweslah yang penting ijk bisa leyeh-leyeh. #ojoditiru

Okeylah… langsung ke apa yang mau saya bahas, yaitu mau bahas apalagi kalau bukan DILAN, cowok idaman zaman now kalau kata keponakan-keponakan saya yang abegeh.

Yang mau saya bahas kali ini adalah DILAN 2, kebetulan 3 hari ini saya khatam baca Dilan 2. Kalau Dilan 1 aka DILAN 1990, enggak baca tapi nonton filmnya.

Baca : Kenapa Pada Baper Nonton Dilan?

Jujur nih ya, saya kecewa sama Dilan di buku Dilan 2. Buat saya… Dilan di Dilan 2 ini berubah… berbeda sama sosok Dilan di Dilan 1.

Di Dilan 1, Dilan itu bener-bener cowok idaman yang bikin klepek-klepek cewek. Dia emang bad boy, tapi bukan play boy. Dilan itu suka ngegombal, tapi enggak semua cewek digombalin, dia cuman ngegombalin Milea.

Dilan juga bukan cowok yang kasar. Doi itu lembut sama cewek. Enggak pernah ngebentak cewek, ngiyain apa maunya Milea. Bahkan, dia memilih Milea ketimbang tempur aka berantem. Akan tetapi…..

Saya enggak nemuin semua itu di Dilan 2…

Dilan 2 ini kan kelanjutannya Dilan 1. Di mana Dilan 1 berakhir dengan resminya Dilan dan Milea berpacaran yang dinyatakan secara lisan dan tertulis.

Buat saya, masa-masa pacaran Dilan dan Milea enggak seasyik masa mereka PeDeKaTe. Gombalan Dilan juga enggak sesweet sewaktu PeDeKaTe. Bahkan nih, malah kebanyakan masalah yang hadir. Apa emang gitu yah? Setelah udah dapet itu enggak semanis pas  baru berjuang?

Kalian masih ingat, cerita Dilan yang menghajar Anhar lantaran Anhar menampar Milea? Habis berantem terus Dilan dan Milea ke warung Bi Eem (markas) dan akhirnya Dilan dan Milea jadian. Nah… kelanjutannya adalah…

Dilan kena scorsing yang bakalan membuat dia dipecat alias dikeluarkan dari sekolah. Pun dengan Anhar.

Sialnya lagi tuh, Dilan lalu dikeroyok sama segerombolan orang pas dia ada di warung Bi Eem. Argh, namanya juga Dilan, habis dikeroyok, mana mau dia maafin, yang ada malah balas dendam… Karena sang pengeroyok itu tak lain adalah Endi—kakaknya Si Anhar.

Nekatnya Dilan, dia bersama kawan-kawan mau menyerang Endi. Dia bawa pistol FN milik ayahnya. Akan tetapi… nasib malang menghampiri Dilan. Dilan ditangkap polisi dan ayahnya malah nyuruh tuh polisi buat menahan Dilan. Yah, ayahnya Dilan ini dikenal dengan nama Letnan Ical, polisi-polisi pada tahulah ya…

Padahal yah, sebelum Dilan ingin melakukan penyerangan, Milea sudah melarangnya. Akan tetapi, pas Milea melarang Dilan, dia datang bersama Yugo—sepupu Milea. Tapi kan Dilan enggak tahu, cemburu dong meskipun dia selalu menunjukkan sikap tenang.

Dilan yang dulu selalu mengiyakan apa maunya Milea, kali ini enggak. udah dilarang bahkan sampai diancam mau putus, tetap ajah nekat. Yaudah…..

Dilan ditahan selama seminggu.

Sementara Milea?

Kebayang enggak? habis jadian, lagi cinta-cintanya, terus jauh dari sang pacar tuh rasanya……..? Tapi mau gimana lagi… Ayahnya Dilan memang membiarkan Dilan ditahan sebagai pelajaran.

Dilan pun dipecat dari sekolah.

Dilan fix dipecat dari sekolah dan pindah sekolah. Tapi masih sering antar jemput Milea. Dan masalah demi masalahpun muncul.

Setelah Dilan keluar dari tahanan, ada berita mengejutkan. Akew—teman Dilan—meninggal karena dikeroyok. Dan… itu membuat Milea cemas. Dia semakin posesif. Posesif di sini, dia enggak mau kalau Dilan sama mengalami hal yang sama dialami oleh Akew. Milea enggak mau kalau Dilan ikut-ikutan geng motor.

Tapi ya gimana, geng motor itu kan hidup Dilan. Bahkan Dilan bersama kawan-kawan kembali bertempur. Balas dendam akan kemantian Akew. Sampai Dilan akhirnya kembali membuat masalah dan diusir dari rumah.

Milea merasa kecewa. Akhirnya… putus…

Tapi kenapa Dilan enggak mempertahankannya?

Minta putus, yaudah putus… enggak pakai marah… padahal kan yah, kalau cewek minta putus gitu belum tentu juga kan aslinya minta putus, maunya juga dipertahanin… sementara Dilan? Lempeng-lempeng ajah loh…

Hingga akhirnya Dilan dan Milea benar-benar putus, tidak ada kabar lagi sampai Milea lulus SMA dan kuliah di UI. Terus Milea ketemu sama Mas Herdi—lelaki yang saat ini jadi suaminya.

Tahu enggak kenapa Dilan ngebiarin Milea mutusin dia? padahal masih sama-sama pada suka… KARENA DILAN ENGGAK MAU DIKENGKANG…

Masa pacaran Milea dan Mas Herdi nih, Milea sempat ketemu Dilan dan rasa itu masih ada. Mungkin sampai saat ini…




Di buku Dilan 2 ini adatokoh baru seperti Yugo. Sepupu Milea yang diam-diam suka sama Milea. Bahkan mencium Milea saat ngajak Milea nonton.

Di buku Dilan 2 ini, Milea, Ibu dan Bunda juga dekat sudah kayak keluarga  gituh. Jadi kalau boleh jujur, sayang banget kalau endingnya Milea dan Dilan enggak sampai nikah.

Terlepas dari gimmick atau settingan yang katanya nih cerita tuh nyata, saya malah jadi baper. Iya, saya enggak baper soal gombalnya Dilan, tapi saya bapernya, gimana rasanya jadi pasangan Milea ataupun Dilan. Terutama pasangannya Dilan… #nyesek

Baca : Mengundang Mantan Ke Pernikahan, Yay Or Nay?

Tapi yaudahlah, mungkin mereka sudah pada dewasa dan enggak mempermasalahkannya. Beda sama ijk yang kadang sensi sama mantan yah…

Jadi, yowesbenlah

Hmmm…

Meskipun Dilan 2 ini lebih banyak masalahnya daripada gombalan Dilan, tapi ada kok beberapa kalimat yang ‘lumayan’ bisa bikin klepek-klepek…

Quote Dilan 2 :

 

Witri Prasetyo AjiReview BukuDilan 2,Review Buku(adsbygoogle = window.adsbygoogle || ).push({}); Di buku Dilan 2 ini adatokoh baru seperti Yugo. Sepupu Milea yang diam-diam suka sama Milea. Bahkan mencium Milea saat ngajak Milea nonton. Di buku Dilan 2 ini, Milea, Ibu dan Bunda juga dekat sudah kayak keluarga  gituh. Jadi kalau boleh jujur, sayang banget kalau endingnya...

Comments

comments