TENTANG KARTINI ZAMAN NOW…

 

Sebenarnya ngomongin soal Hari Kartini pasti itu-itu saja, soal emansipasi wanitalah, perayaan lomba-lombalah, pakai baju kebaya atau baju adatlah, dan bla.. bla… Ye kan?

Postingan yang bisa dibilang terlambat ini, aku sich sebenarnya mau curhat plus mengeluarkan uneg-uneg saja. Ya pastinya, sesuai temanya Hari Kartini, apalagi kalau bukan soal wanita.

Baca : Review Film KARTINI, Kebebasan Yang Terbatas

Jujur yah, aku benar-benar merasakan menjadi seorang Kartini, meneruskan perjuangan Kartini itu baru tahun ini hlo. Kalau merayakannya sich bisa dibilang setiap tahun, tapi soal perjuangannya? Tahun ini tuh beneran merasakan menjadi sosok Kartini. Hahah… LOL

Tahun ini, di sekolah tempat aku bekerja, peringatan Hari Kartini sekalian peringatan Hari Isr’ Miraj. Jadi, mulai dari RA, MI, SMP dan SMK itu pada pakai baju adat, drum band dan karnaval. Sekalian nih, unjuk gigi. Bentar lagi kan PSB (Penerimaan Siswa Baru). Hehe…

Baca : Peringatan Hari Kartini di SMP ISSUD Ampel

Terus, begitu saja aku udah berasa jadi Kartini?

Enggak!

Tapi… bulan ini tuh aku beneran kerja extra. Gimana yah ngomongnya? Hmm… jadi panitia Ujian itu sudah biasa, ngerjain tetekbengeknya. Tapi tahun ini? UNBK pertama kali, tsay! Terus, dari Simulasi 3 (Gladi Bersih), Try Out Kabupaten, Ujian Praktek, USBN sampai UNBK itu kayak marathon. Minggu ini Try Out, selisih seminggu USBN, terus UNBK. #nahloh… capek dengan program kerja terus bikin laporannya, kan? Habis UNBK,SISPENA dan PMP juga sudah menunggu. Pekerjaan lagi…

Terus, pas tanggal 21 April kemarin, pas jadwalnya singkron. Ya enak sich, masih numpang. Aku enggak jadi proktor. Coba mandiri? Hayati bakal lelah pakai banget. sudah syibuk sama sederet administrasi, masih sinkronisasi, habis itu jadi proktor… berat…

Yang enggak jadi proktor saja sampai lembur. Pulang magrib, minggu ke sekolah… duh… duh… waktu buat anak tuh beneran tersita.

Terus… mau resign?

Enggak sih *kayaknya. Haha…

Nikmatin saja prosesnya. Habis UNBK ada waktu buat dolan sebelum UKK, PSB  dan akreditasi.

Ditanya capek, ya capek. Namanya juga tanggung jawab.

Percaya enggak percaya, buat aku, ngelakuin nih semua ya karena tanggung jawab. Aku sih enggak munafik, kerja cari duit. Sekaligus ibadah. Tapi yah… bukan berarti kalau aku lembur itu deemiiii duwit. Lah, gaji honorer berapa sich? Kalau demi duit, terkadang aku mikir milih izin ngantor dan datang ke event blogger yang bayarannya lebih gedhe, yekan?




Itu adalah sedikit… perjuangan aku di Hari Kartini. Wkwkwkwk…

Sekarang, aku mau sedikit mencurahkan uneg-uneg sebagai seorang perempuan seutuhnya. #jiahhh

Karena kalau boleh jujur, aku terkadang miris sama sesama perempuan zaman now. Ketika teknologi semakin canggih, informasi semakin mudah didapatkan, tapi nyinyir juga semakin gampang.

Baca : Jadi Ibu Bahagia Itu, Gampang-Gampang Susah

Seperti contohnya, zaman now itu soal kehamilan, parenting, ASI dan sebagainya, itu mudah banget didapat. Beda dengan zaman dulu… sekarang mah di sosial media juga banyak banget komunitas-komunitas tentang parenting. Tentang edukasi mengASIhi contohnya, tentang menggendong bayi yang M-Shape, tentag MPASI Homemadelah. Tapi sayangnya… zaman now juga pada gampang banget menghujat karena sudah merasa yang paling ter—

Enggak heran juga kalau pada akhirnya lewat sosial media terus dapat musuh.

Mbok alangkah baiknya, bersosial media yang bijak. Sesama perempuan saling mendukung. Enggak usahlah merasa paling ter—.

Kasus lain lagi… soal pelakor nih. Akhir-akhir ini yang namanya pelakor lagi ngehitz, kan? Terus… terus… beritanya viral di sosial media. Jadilah… kita yang sebenarnya enggak tahu apa-apa malah ikutan menghujat.

Okelah buat aku tuh pelakor enggak banget. Tapi bukan berarti kita berhak menghakimi. Sesama perempuan mbok ya kalau menasehati tuh yang baik-baik, yaa tanpa menghujat atau malah menyebarkan aib terus memprovokasi perempuan lainnya agar menghujat.

Intinya sih gini, jadilah Kartini Zaman Now yang bisa jadi inpirasi. Okelah jadi Kartini terbaik, tapi ya jangan jadi terbaik dengan menjelekkan orang lain. jadi Kartini yang pintar, ya ayo belajar, jangan jadi Kartini yang terlihat pintar karena membodohkan orang lain.

Sesama perempuan, hayuk saling merangkul, saling memotivasi, saling mendukung.




Ini sih suara aku di Hari Kartini, yah? Bukannya mau sok bijak tapi hanya menyampaikan uneg-uneg saja. Ngaca banget, aku juga belum bisa jadi Kartini Zaman Now yang baik kok. Hehe…

Oh ya, ada yang mau saling berbagi cerita soal perayaan hari Kartininya enggak nih?

 

Witri Prasetyo AjiDiary(adsbygoogle = window.adsbygoogle || ).push({}); Itu adalah sedikit... perjuangan aku di Hari Kartini. Wkwkwkwk... Sekarang, aku mau sedikit mencurahkan uneg-uneg sebagai seorang perempuan seutuhnya. #jiahhh Karena kalau boleh jujur, aku terkadang miris sama sesama perempuan zaman now. Ketika teknologi semakin canggih, informasi semakin mudah didapatkan, tapi nyinyir juga semakin gampang. Baca : Jadi...

Comments

comments