SECANGKIR KEHANGATAN DALAM SECUIL KENANGAN
SECANGKIR KEHANGATAN DALAM SECUIL KENANGAN

“Nduk, Mbah buatno wedang jahe!”
Perintah itu selalu terngiang dibenakku. Meskipun yang memerintah kini telah berada di dekat-Nya hampir 2 tahun. Akan tetapi, sosoknya yang hangat masih terasa menemani diri ini.
Apalagi jika mengingat kenangan masa kecil, Beliau sangat lekat sekali dengan cerita masa kecil anak 90-an yang tak pernah dirasakan oleh anak zaman now.
Aku ingat sekali tentang Beliau, Beliau yang selalu menemani hari-hariku di belakang rumah papan yang kini hanya tinggal kenangan. Di belakang rumah nan sederhana itu, aku dan Beliau kerap sekali bermain rumah-rumahan, pasaran, sampai dengan salon-salonan.
Ya… Beliau adalah nenekku. Nenek yang satu atap denganku sedari aku lahir hingga aku berusia 26 tahun. Nenek yang pada akhirnya meninggalkanku dan keluargaku—2tahun yang lalu.
“Nduk, mbok jangan banyak-banyak mengkonsumsi kopinya. Enggak baik. Sesekali minum wedang jahe, hangat di perut,” ucap Bapak pagi itu. Dan aku hanya tersenyum kecut. Entah kenapa aku selalu tak suka jika ada yang menghalangiku meminum kopi. Padahal aku tahu, kopi tak selamanya mampu menjadi teman yang baik bagiku. Apalagi mengingat perutku yang pernah sakit gegara belum sarapan malah minum kopi.
Tapi, sejurus kemudian aku terdiam. Wedang jahe. Minuman penuh kenangan yang dulu setiap hari kubuat untuk Beliau yang kini tak mampu kurengkuh.
Wedang jahe. Selalu memberi tempat tersendiri dalam relung hatiku. Minuman yang mampu menghangatkan perutku itu tak hanya ingatkan aku tentang Beliau, tapi juga memberi sepercik kenangan di angkringan bersama suami, pun wedang jahe juga kerap menjadi obat tradisional kala batuk menyerangku.
Sepercik kenangan dalam secangkir wedang jahe di angkringan pinggir jalan
Kenangan bersama wedang jahe bersama suami di angkringan jalan Solo-Semarang. Aku ingat sekali, kala itu aku ada undangan ke sebuah event hotel berbintang 5 di Solo. Tapi sayang, kala itu aku tengah batuk. Tenggorokan terasa kering dan gatal. Suamipun tak tega melihatku batuk terpingal-pingkal. Dia lalu mengajakku mampir ke sebuah angkringan. Memesan wedang jahe yang mampu menghangatkan tubuh dan tenggorokanku.
Semenjak hari itu, aku kembali menjadi pembuat wedang jahe. Kali ini bukan untuk Beliau, tapi untuk diriku sendiri. Tapi terkadang, aku malas ribet. Alhasil, pelarianku ada membeli sari jahe instan yang jika aku ingin meminum wedang jahe, aku tinggal menyeduhnya begitu saja.
Tapi dari beberapa produk yang kukonsumsi, rasa jahenya tak begitu terasa. Kecewa sih iya, kok sari jahe tapi enggak ada rasa jahenya? Hingga ahkhirnya aku bertemu dengan salah satu produk KONIMEX, yaitu SARI JAHE HERBADRINK. Dari beberapa produk minuman sari jahe instan yang pernah kucoba, Herbadrik Sari Jahe ini yang jahenya paling kerasa. Argh, seandainya Beliau masih ada… pasti sangat suka sekali jika kubuatkan Herbadrik Sari Jahe.
Kini, hampir setiap pagi dan soreku, aku tak lupa menyeduh Sari Jahe Herbadrink. Mengingat jahe banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, seperti :
- Melancarkan peredaran darah
- Mengatasi morning sickness
- Mengurangi nyeri otot

Kemasan Sari Jahe Herbadrink yang ekonomis ini cocok dibawa ke mana-mana. Saat jalan-jalan maupun pas ke kantor. Secara yah, kalau siang kan jarang sekali ada yang jualan wedang jahe. Padahal aku kalau lagi kepengen minum wedang jahe ya harus, jadi solusinya ya bawa Sari Jahe Herbadrink. Nanti di seduh sendiri di kantor. Hehehe…
Oh ya, Sari Jahe Herbadrink ini ada 2 macam hlo, ada Sari Jahe Herbadrink dan Sari Jahe Herbadrink Sugar Free. Keduanya sich sama-sama diproduksi tanpa bahan pengawet, akan tetapi untuk Sari Jahe Herbadrink Sugar Free mengandung pemanis buatan Sukralosa, yakni pemanis buatan tanpa kalori. Selain itu, Sukralosa tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat, kontrol glukosa darah jangka pendek maupun panjang, ataupun pelepasan insulin. Sukralosa diperbolehkan penggunaannya pada makanan dan minuman di hampir 80 negara termasuk Indonesia dan telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga Sari Jahe Herbadrink Sugar Free aman dikonsumsi oleh seluruh keluarga. Kandungan Jahe alami memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, selain menghangatkan serta membuat tubuh nyaman sehingga memberikan efek relaksasi. Rasa hangat dari jahe pun bermanfaat untuk meredakan masuk angin, kembung serta mengurangi rasa mual.
Buat penikmat minuman tradisional, Herbadrink ini tidak hanya tersedia sari jahe saja hlo, melainkan ada Sari Temulawak Herbadrink, Kunyit Asam Herbadrink, Chrysanthemum Herbadrink, Beras Kencur Herbadrink, Kopi Gingseng Herbadrink, Lidah Buaya Herbadrink Sugar Free, dan Wedang Uwuh Herbadrink. Akan tetapi yang menjadi favoritku sih Cuma 3, yaitu ; Sari Jahe Herbadrink, Sari Temulawak Herbadrink dan Lidah Buaya Herbadrink Sugar Free.
Kalau ditanya kenapa 3 produk tersebut yang aku suka, salah satunya sudah aku jembrengkan di atas yah? Selain karena wedang jahe itu membuat tenggorokan dan perut menjadi hangat, wedang jahe menyimpan kenangan tersendiri bersama orang-orang yang aku cintai. Tapi kalau ditanya kenapa aku suka Sari Temulawak Herbadrink dan Lidah Buaya Herbadrink Sugar Free?
Bagiku, temulawak tak ubahnya dengan jahe yag menyimpan kenangan akan masa lampau. Zaman aku kecil dulu, ada minuman yang bernama temulawak. Kala itu aku masih SD, kebetulan ibuku punya warung dan menjual temulawak. Temulawak ini dikemas dalam botol kaca. Kala itu harganya Cuma Rp 250.- saja. Akan tetapi, zaman dulu harga segitu mah wah banget… *duh jadi kangen masa kecil… hiks
Dan ternyata, ada hal yang belum kutahu tentang temulawak selain mengingatkan aku akan masa kecil yang teramat kurindukan. Yaitu…

Sementara kalau ditanya kenapa aku suka Lidah Buaya Herbadrink Sugar Free? Karena rasanya enak… heheheh… LOL
Tidak hanya itu saja kok, karena lidah buaya itu ternyata banyak sekali kok manfaatnya bagi tubuh. Diantaranya :

Nah, ternyata banyak sekali kebaikan yang tersimpan di dalam Herbadrink. Itu baru 3 varian saja hlo, belum varian lainnya.
Aku sih puas banget dengan produk Herbadrink dari Konimex ini, bagaimana kalau kalian? Hmm, bdw sudah pada nyobain belum? Kalau belum, yuk coba! Sudah banyak tersedia di minimarket kok…
#SelamatMenikmati

Sari jahe ini cucok banget buat kita mbak, emak-emak yang enggak bisa duduk diem, hehe.
Kenangan wedang jahenya membekas banget di hati ya mbak, :’)
iya teh, tiap bikin wedang jahe pasti langsung inget embah… 26 tahun seatap gitu hlo.. hiksss
bahkan terkadang aku ngerasa kalau Beliau masih ada. Pas belum lama meninggal, tiap pulag kerja masih nanya ke ibu : “Embah mana?”
hiks hiks
Aku juga mengalami namanya mules atau mual stiap kali minum kopi mbak, apalagi tengah malam maupun pagi hari sblum sarapan, wkwkkwwk
Herbadrink Jahe, penyelamat saat mengalami mual2 hehee
Diseduh dengan air panas, bikin angett banget ditubuh yah mbak, jheheeee
aku pernah muntah-muntah hlo gegara bangun tidur langsung ngopi, tenggorokan rasanya pahittt
Herbadrink ini praktis banget yah, banyak variannya pula.
Mbak Witri kayak semacam candu banget ya dgn wedang jahe, untung sekarang udah ada Herbadrink sari jahe, jadi gak perlu repot2 lagi doong 😉
Saya juga suka lhoo ini
iya Mbak… aku sehari bisa lebih dari segelas. siang yang panas ajah kadang minum, di perut tuh anget
Penasaran dengan herbadrink varian lidah buaya. Pastinya seger banget ya diminum pas cuaca panas begini
ayo Mbak beli, truss cobain…heheh
Kalau yang Sari Jahe, saya lumayan sering cobain. Bikin hangat ke perut. Apalagi kalau lagi kurang enak badan. Enak deh minum ini
aku paling sering juga yang Sari Jahe Mbak, di rumah kudu ada
hangatnya pas niha herbadrink sari jahe buat saya. Soalnya biasanya di rumah stoknya jahe merah buat suami, puanaasss bgt dibandingkan sari jahe herbadrink
iya kalau jahe merah lebih anget lagi, Mbak…
Waah baru tahu, ada juga sari jahe Herbadrink yang sugar free, toh. Noted, Mbak. Kalau kapan2 butuh, saya akan memilih yg sugar free. Soalnya sudah harus membatasi asupan gula.
ada Mbak, tapi kalau di tempatku agak sulit nyari yang sugar free
Sudah ada wedang jahe kemasan instan. Bisa sering minum. Bisa sering terkenang sama kenangannya, nih mbak
iyaa Mbak… lebih praktis
Sayangnya di tempat saya susah nyari sari jahe ini. Kudu motoran agak jauh dulu. Maklum masih di pelosok…
di tempatku juga enggak di semua toko ada kok…
Kereen mba penyajian tulisannya. Jd pengen baca terus meski soal herbadrink ini sdh baca bxx saat BW 🙂
Terima kasih, Mbak…
3 varian Herbadrink yang bikin sehat dan mengembalikan badan tetap fit.
Semoga si mbah khusnul khotimah ya mba.. Aku juga suka herbadrink, praktis buat jaga kesehatan.
yang jahe lumayan sering minum,yang lidah buaya belum pernah. Penasaran rasanya
Saya malah rajin buat sendiri wedang jahenya. Kadang dicampur sama Teh jadi teh jahe hangat gitu.
makin penasaran deh sama varian – varian Herbadrink, banyak yah. Secangkir jahe enak kali yah
Aku juga minum jahe n temulawak mba 🙂 kalau bikin sendiri remvong bangets untung ada herbadrink ya
Aku suka minum jahe panas dikasih batang serai, rasanya lebih greget MBak.
Oia, tampilan blognya sungguh-sungguh mempesonaku. (dan betapa sudah lamanya aku gak ota-otak lagi template blogku)
Aku suka juga minum herbadrink, cuma belum pernah ngrasain yang lidah buaya mbak. Jd penasaran gmn rasanya. Katanya emang baik buat pencernaan ya.
Minuman herba yg kusuka karena rasanya tetap bersahabat di lidahku, toosss penggemar herbadrink ya mba.
Wah, judulnya bikin aku baper. Jadi keinget juga sama almarhum bapak. Beliau suka banget sama wedang jahe. Dan kalo bikin, aku pasti ikut nyicip. Sejak itu, aku sering bikin sendiri. Tapi sekrang udah ada yang praktis. Kayak Herbadrink Sari Jahe ini. Praktis, enak, dan nyaman banget di perut. 🙂
aku juga suka angkringan jawa, ada wedang ronde yang isiannya enak banget. Nah untungnya sekarang sudah ada Herbadrink wedang jahe ya, bisa minum praktis