PERJALANAN AKHIR TAHUN MENJELAJAH MASA LALU BERSAMA ASUS

“Libur akhir tahun mau ke mana?” Tanya seorang teman kantor kepadaku.

Sejenak aku berpikir. Ke-ma-na? karena kalau boleh jujur, aku sedang tidak bernafsu untuk melakukan perjalanan. Apalagi akhir tahun bersamaan dengan libur anak sekolah, libur natal sekaligus libur tahun baru. Sudah bisa kubayangkan bagaimana padatnya jalan raya. Dan aku membenci kemacetan seperti aku membenci rapetnya permasalahan hidup.

 

Kalau boleh jujur, aku lebih ingin berdiam diri di rumah. Berteman dengan laptop dan smartphone. Menulis blog dan kalau bisa aku ingin kembali bermain fiksi. Melahirkan cerpen maupun novel.

 

Hingga akhirnya…

2019

I-O… Io, aku memanggilmu. Setelah 10 tahun berlalu, kali ini kuberanikan diri melukiskan kisah yang pernah terjadi di antara aku-kamu-dan dia yang tak pernah kuinginkan kehadirannya. Setelah 10 tahun, akupun sebenarnya tak bisa mengiyakan apakah aku benar-benar sudah mampu menerima takdir ini. Akupun terkadang tak yakin, apakah aku sudah benar-benar mampu melepaskan semua impian yang pernah kutanamkan sedari masa kanak-kanak?

.

Io…

Akhir tahun 2018 kemarin, sengaja kembali kujejakkan kaki di tempat-tempat yang pernah kita datangi. Tempat-tempat yang tertanam kenangan antara aku dan kamu—yang tak pernah kupikir kau pernah mencintaiku.

Io…

Aku masih ingat, 10 tahun yang lalu, tahun 2008 disaat kau datang dan kumengenalmu cukup sebagai seorang kakak laki-laki. Tapi ternyata aku salah menduga, kau punya rasa seperti rasa yang pernah kuberikan pada seseorang yang akhirnya menghianati kepercayaanku. Disaat rapuh itulah, kau seolah datang sebagai malaikat penyelamat yang mengubah tangisku menjadi tawa. Dan pada akhirnya… kau…

Argh,

Aku tidak ingin bercerita mellow padamu, biarkan cerita itu kuabadikan dalam sebuah karya. Tak apa, kan? Nyatanya kisah kita memang seperti cerita FTV. Kau datang padaku disaat hatiku ada yang memiliki. Kau menyimpan rasa padaku yang menganggapmu seorang kakak. Disaat hati menyadari, seorang kawanmu datang padaku dan memintaku. Lalu… kita dipisahkan, cinta kita tak direstui.

Hahahah…

Terkadang aku ingin tertawa. Tapi terkadang aku ingin menangis. Menangisi masa muda yang pada akhirnya ‘sempat’ memadamkan impianku. Menangisi nasib yang terlihat begitu tragis. Seolah aku dulu pernah menjadi Siti Nurbaya. Ah… apakah hidup memang harus begitu?

Io…

Liburan akhir tahun kali ini aku yang awalnya enggan melakukan perjalanan pun akhirnya kembali menjejakkan kaki pada kenangan kita. Melukiskan bait-bait kenangan hingga sedetail mungkin. Mengingat canda tawa maupun duka yang terkadang getarannya masih kurasakan.

Io…

Kau tahu siapakah teman perjalanan yang menemaniku melukis cerita kita? Iya Io, iya… kini aku sudah berhasil mewujudkan salah satu impianku. Bukuku terpajang di took buku. Ceritakupun dibeli orang dan diterbitkan oleh salah satu penerbit impianku, Io. Makanya, akupun ingin menuliskan kisah kita, biarkan mereka membaca dan akupun punya impian lagi : agar kelak ada salah satu karyaku difilmkan dan aku kepengen menuliskan setiap perjalananku dengan laptop ASUS ZENBOOK UX391UA. Yah, meskipun perjalanan kali ini juga bersama ASUS, tapi kan….? Masa iya sih, smartphoneku sudah ZenFone, laptopnya harusnya kan ZenBook, yekan?

Jangan tertawa…

Meski waktu telah berbeda, meski hatipun sudah tak saling memiliki, tapi aku tetaplah aku yang sama. Dengan selera yang kau anggap ‘tinggi’. Selera yang tak pernah sama dengan gadis-gadis yang kaukenal di desa kita. Ya begitulah aku… aku memang berbeda! Nyatanya nasibkupun juga sangat berbeda kan dengan mereka?

Io…

Jangan membenciku. Akupun juga tak ingin membencimu…

Janganpula mencintaiku. Karena aku memang ‘mungkin’ tak pernah mencintaimu…

Io…

Doakan yang terbaik untukku, ya? Agar aku berumur panjang, hidupku bermanfaat, impianku terwujudkan, hidupku berbahagia dan penuh cinta. Dan satu lagi, #2019GantiZenBook. Biar nanti di social media, setiap postinganku aku bisa ngasih tagar #2019PakaiZenBook. Aamiin…

ASUS ZENBOOK UX391UA

Jangan tanya kenapa aku begitu tergila-gila pada ZenBook. Kau pasti tahu kenapa? Bukan sekedar tentang seleraku, tapi karena :

ASUS ZENBOOK UX391UA

Iya Io, ASUS ZENBOOK UX391UA itu ringan. Seperti berat tubuhku yang ringan, tapi beban hidupku sungguh berat. #eh…

 

Io, kau tahu kalau aku itu kecil dan mungil. Apa tidak kasihan kalau melihatku terlalu berat membawa beban? Kau tahu kan, pekerjaanku itu selalu mengharuskanku membawa sebuah laptop ke manapun aku pergi? Bukan saja karena aku seorang Operator Sekolah, tapi sebagai blogger dan juga seseorang yang tengah melakukan perjalanan demi sebuah cerita, aku butuh ASUS ZENBOOK UX391UA yang ringan.

 

Mungkin kau tak percaya kalau ASUS ZENBOOK UX391UA ini ringan. Bagaimana tidak ringan, wong bodynya saja tipis seperti bodyku. Tebalnya Cuma 12,9 mm hlo, Io. Ramping banget, kan? Jadi jangan heran, kalau ASUS ZENBOOK UX391UA memang ringan. Beratnya hanya 1 kg saja hlo, Io.

 

Ringan. Iya ringan. ASUS ZENBOOK UX391UA ini seringan langkah kakiku menapaki masa depan. Tapi, meskipun ASUS ZENBOOK UX391UA ringan, dia tak rapuh. Tak serapuh cintamu yang akhirnya menyerah dan meninggalkan aku,

Cintamu, hatimu, bahkan pendirianku boleh saja rapuh. Tapi tidak dengan ASUS ZENBOOK UX391UA. Meskipun dia ringan dan bodynya selangsing diriku, tapi ASUS ZENBOOK UX391UA ini kokoh.

 

Kau pasti bertanya, bagaimana bisa? Wong tipis begitu? Biasanya yang tipis itu kan mudah rapuh. Iya… itu kalau cintamu.

 

ASUS ZENBOOK UX391UA ini tuh di desain bukan dengan sembarang desain. Atau boleh dibilang, bukan desain biasa. Body ASUS ZENBOOK UX391UA ini sudah tersertifikasi (kayak guru saja ya Io, SERTIFIKASI… hehehe) Military Grade MIL-STD 810G. Bdw Io, kamu tahu tidak apa itu artinya? Artinya ASUS ZENBOOK UX391UA ini laptop yang mempunyai body kokoh. Yang bukan hanya tahan dari setan yang terkutuk saja, tapi tahan dari goncangan, jatuhpun tak mengapa seperti aku yang sudah biasa jatuh bangun dari pahitnya hidup. ASUS ZENBOOK UX391UA ini juga sudah teruji (klinis), dia bakalan baik-baik saja dalam segala suhu, entah suhu tinggi maupun suhu rendah.

Ramping tapi kokoh… ASUS ZENBOOK UX391UA kayak aku ya, Io? Makanya dulu kamu nyaman banget kalau dekat sama aku. Hahahaha… Aku kok narsis sih, maaf keceplosan.

 

Iya Io, ASUS ZENBOOK UX391UA ini adalah laptop yang kuyakini bakalan mampu membuat siapa saja yang memilikinya merasa nyaman. Kau tahu kenapa? Karena ASUS ZENBOOK UX391UA dilengkapi dengan ErgoLift Design. Pasti kau bingung, istilah apalagi itu? Sini, biar kujelaskan.

 

Jadi Io, kalau aku mengetik pakai ASUS ZENBOOK UX391UA ini, aku bakalan mendapatkan pengalaman mengetik yang tak terlupakan. Seperti pengalaman kisah cinta kita yang membuatku tak bisa lupa karena aku kecewa. Tapi, kalau pengalaman mengetik dengan ASUS ZENBOOK UX391UA ini tidak membuat aku kecewa, justeru sebaliknya, membuatku merasa nyaman dan enggan berhenti karena sirkulasi udara pada keyboard ASUS ZENBOOK UX391UA ini juga lebih lancer dan mempunyai peforma audio kelas premium.

 

Keren ya, Io. Yaiyalah Io, pilihanku kan memang selalu keren. Ingat, keren.. ada N-nya. Jangan N-nya dihilangin ya Io. Cukup cintamu padaku saja yang hilang. Hehehehe….

Hah… jangan mengumpat mengatakan hal itu! Apa salah jika aku selalu ingin mendapatkan yang terbaik di Antara yang terbaik? Tidak, kan? Jadi, aku tidak salah kan kalau kepengen ASUS ZENBOOK UX391UA karena dia punya komponen-komponen kelas atas.

 

Io… sekarag tuh aku bukan Cuma seorang perempuan yang hobi menulis saja! Bukan Cuma seorang operator sekolah yang kerjanya melakukan pendataan-pendataan-dan pendataan. Tapi aku itu blogger, Io. Suka nulisnya bukan Cuma di Microsoft word saja, tapi di blog. Dan kau tahu Io, jadi blogger zaman now itu dituntut kreatif. Enggak bisa Cuma nulis doang, harus bisa edit fotolah, videolah, infografislah… pokoknya kudu serba bisa Io. Dan untuk mengerjakan itu semua, aku butuh perangkat yang mumpuni. Kupikir, ASUS ZENBOOK UX391UA ini adalah jawabannya.

 

Kau tahu mengapa? Karena ASUS ZENBOOK UX391UA ini dilengkapi dengan processor Intel Core generasi ke-8. RAM-nya saja 16GB dan penyimpanannya menggunakan  M.2 NVMe PCIe SSD yang sangat kencang.

 

Jadi, bisa kau bayangkan kan Io… kalau aku bekerja dengan ASUS ZENBOOK UX391UA pasti pekerjaanku cepat kelar. Perangkatnya kan mumpuni… heheh

Kau pernah bilang kalau aku canti—itu dulu. Dan tampilan ASUS ZENBOOK UX391UA ini juga cantik, Io. Sangat cantik malah. Dia dilengkapi dengan layar NanoEdge ultra-high dengan warna dan detail yang hidup yang akan membuat siapapun yang melihatnya terpesona.

Baterai ini sungguh berarti buatku, Io. Aku sering kesal kalau tiba-tiba baterai laptopku habis. Ribet sekali ketika sedang di luar dan harus mencari tempat yang ada colokannya. Huft…

 

Kau tahu kan Io, aku tuh suka nulis di mana-mana? Mau di taman, di pinggir embung, kalau aku nyaman kan aku bakalan betah. Tapi kalau baterai laptopku habis? Mana bisa sih, Io. Tapi untungnya ASUS ZENBOOK UX391UA dibekali dengan baterai yang tahan lama. Bayangkan Io, baterai ASUS ZENBOOK UX391UA ini tahan sampai 13, 5 jam. Dan yang lebih kusukai, ASUS ZENBOOK UX391UA juga dilengkapi dengan teknologi fast-charge yang bakalan memungkinkan untuk mengisi ulang hinggal 60% dalam waktu 49 menit saja.

Io, kau tahu aku suka nonton. Tapi kau juga paham kalau di kota kita tidak ada bioskop. Hmm, tapi tak mengapa, toh aku bisa nonton menggunakan ASUS ZENBOOK UX391UA. Nonton melalui ASUS ZENBOOK UX391UA tak kalah seru kok dengan nonton di bioskop. Karena tim ASUS Golden Ear akhirnya bekerja sama dengan spesialis audio Harman Kardon untuk menghasilkan teknologi audio ASUS SonicMaster Premium generasi berikutnya. Hasilnya sangat mencengangkan hlo, Io. ASUS ZENBOOK UX391UA ini memiliki dua speaker stereo berkualitas tinggi dan efek suara surround yang tidak kalah dengan kualitas bioskop. Penguat cerdas khusus yang ada didalamnya juga memastikan volume maksimum dengan distorsi minimum untuk suara yang kuat dan jernih.

Io, konektivitas pada ASUS ZENBOOK UX391UA ini bisa dibilang tanpa kompromi sangat penting. ASUS ZENBOOK UX391UA memberikan kecepatan tertinggi Thunderbolt™ 3 di dua dari tiga port USB-C™, dan ketiga port tersebut mendukung pengisian cepat, transfer data dan konektivitas layar. Dan untuk konektivitas tingkat desktop, cukup hubungkan ASUS Mini Dock yang praktis. Kecepatan konektivitasnya bisa kau lihat, Io…

Thunderbolt™ 3
40Gbps 100%
Thunderbolt™ 2
20 Gbps 50%
USB 3.1 Gen 1
5 Gbps 20%

Spesifikasi ZENBOOK UX391UA

Prosesor

Up to Core™ i7

Intel® CPU

Sistem Operasi

Windows 10

 

 

 

RAM & Storage

16GB RAM

Up to 512GB

PCIe™ x4 SSD

Konektivitas

3 USB-C™ ports
2 40Gbps Thunderbolt™ 3 ports

 

 

Dimensi

1920X1080 Up to 1920×1080 FHD
5.9mm NanoEdge display bezel
1kg Ultralight
12.9mm Ultrathin

 

Baterai

13.5hrs Up to 13.5 hours battery life
60% Fast charging : 60% in 49 mins
50Wh Battery capacity

 

 

 

Eh, Io… kenapa aku malah jadi ngiklan begini? Bukankah aku sedang bernotalgila tentang kisah kita. Tapi tak apa, kan? Yah, siapa tahu kau akan mengirimkan sebuah ASUS ZENBOOK UX391UA kepadaku agar aku semakin bersemangat melanjutkan cerita kita. Agar aku lebih produktif dan kreatif. Agar aku tak sekedar menulis tapi juga mengedit foto maupun video.

 

Io… kamu tahu sendiri kan aku tuh dari dulu memang suka dolan? Sekarang aku tidak mau Cuma dolan dan buang-buang waktu. Aku enggak mau Io. Biar setiap perjalananku abadi dan imajinasiku tak terlupakan, aku butuh ASUS ZENBOOK UX391UA sebagai teman untuk perjalanan yang asik. Kayak yang kau lihat ini, di pinggir embung aku tengah mengingat yang lalu.

Iya ya ya Io…

Aku masih saja ngeyelan. Masih saja suka memaksa seperti saat aku memaksamu berkeliling di pasar malam dan membeli kalung couple. Saat itu aku sedang patah hati dank au menurutinya saja. Padahal kita bukan sepasang kekasih. Dan kau tersenyum melihat aku tertawa. Hahaha…

 

Iya, saking ngeyelnya aku kepengen ASUS ZENBOOK UX391UA, bisa kau lihat ini kan? Kuharap akan terwujudkan. Aku akan membawa ASUS ZENBOOK UX391UA ke kafe yang sudah bertransformasi jadi kafe coffee.

Io, kau ingat kan waktu aku dulu ke pasar malam dengan kamu? Aku menolak mentah-mentah makan di pasar malam, aku tidak mau makan di warung tenda. Tapi aku ingin ke café. Meskipun yang kupesan cukup roti bakar . haahahaha…

 

Io…

Jika kau membacaku ceritaku ini, kumohon jangan baper. Karena ini hanya sebuah cerita sejarah yang tak akan pernah terulang. Jangan terbuai, rasa yang pernah ada hanya sebuah cerita. Kuburlah sedalam mungkin, atau bisa saja kau melupakannya. Tapi jangan pernah ingkar, aku pernah kau cintai.

 

Witri

 

Witri Prasetyo AjiCompetitionAsus,ASUS ZENBOOK UX391UAHOME PERJALANAN AKHIR TAHUN MENJELAJAH MASA LALU BERSAMA ASUS “Libur akhir tahun mau ke mana?” Tanya seorang teman kantor kepadaku. Sejenak aku berpikir. Ke-ma-na? karena kalau boleh jujur, aku sedang tidak bernafsu untuk melakukan perjalanan. Apalagi akhir tahun bersamaan dengan libur anak sekolah, libur natal sekaligus libur tahun baru. Sudah bisa kubayangkan...

Comments

comments