Karena Laptop Adalah Soulmate

Soulmate? Belahan jiwa!

Masa iya sih menganggap laptop sampai sebegitu pentingnya? Lebay? Atau terlalu bergantung pada teknologi yang satu ini?

Ya memang seperti itulah kenyataannya. Ke manapun perginya, laptop tak pernah ketinggalan. Apalagi akhir-akhir ini, saya wira-wiri dari rumah suami ke rumah orang tua dan laptop tidak pernah tertinggalkan. Meskipun hanya semalam saya menginap di rumah suami, tapi ya tetap saja laptop tidak bisa ditinggalkan. Wong terkadang jajan di luar saja saya juga membawa laptop. Sampai sebegitunya berharganya sebuah laptop bagi saya.

Bukan saja karena saya seorang operator sekolah yang ke manapun dan di manapun selalu membawa laptop, tapi pekerjaan saya sebagai seorang bloggerpun juga menuntut demikian. Apalagi kalau lagi ada beberapa job yang deadlinenya bersamaan, saya tidak bisa membayangkan hidup saya tanpa laptop. Hiks… lebay, yah?

Kalau ditanya, ke mana-mana membawa laptop, apa tidak berat? Jelas sekali, berat jenderal! Bahkan pernah, suatu hari saya ada deadline job, terus saya harus bolak-balik dari rumah suami ke rumah orang tua saya. Maksud hati sih mau merampungkan job di rumah orang tua saya biar di rumah suami bisa leyeh-leyeh, tapi apa daya karena job tidak bisa terselesaikan begitu saja. Padahal kalau boleh jujur sih saya kepengen ke rumah suami tanpa membawa laptop biar bisa terlepas dari pekerjaan. Alhasil, saya malah uring-uringan sendiri. Uring-uringan karena job belum selesai, harus ke tempat suami dan malas membawa laptop karena berat. Dan saat-saat seperti itu sampai saya menangis dan bilang ke diri sendiri : nyari duit kok gini banget, sih? Anak saja ditinggal-tinggal, tapi kok berat banget ninggalin laptop?

Seperti kena tampar! Tapi apa daya, pekerjaan sebagai operator sekolah dan sebagai blogger memang mengharuskan saya untuk bersahabat dengan laptop. Apalagi saya ini tipekal blogger yang kalau mau posting ya harus pakai laptop. Sekalipun bisa posting memakai smartphone, pasti deh pakai uring-uringan karena tidak sabar. Tidak sabar dengan layar smartphone yang terbatas dan tak seleluasa kalau menggunakan laptop.

Hingga suatu ketika, LCD laptop bermasalah dan pekerjaan jadi berantakan

Boleh jujur tidak sih kalah sebenarnya saat ini adalah masa yang ‘lumayan’ berat bagi hidup saya? Sampai saya pernah nangis dan bilang ke Tuhan : Tuhan, aku butuh laptop!

Minggu lalu, saya memang membeli sebuah netbook ASUS. Iya, netbook lantaran keterbatasan uang yang saya miliki. Akan tetapi, netbook tersebut buat adik saya yang tengah kuliah. Sedari SMA sampai kuliah semester 4, adik saya menggunakan laptop saya yang dibeli pada tahun 2011 lalu. Yah, namanya barang tua, tahu sendiri kan? Sakit-sakitan! Mulai dari baterainya yang bisa nyala kalau dicolokin, sampai ada dengan keyboard yang bermasalah, terus tidak bisa buat internetan, dan lain sebagainya.

Sementara laptop yang saya pakai—laptop dari sekolah karena saya operator sekolah—pun ikut sakit-sakitan. Wifi-nya sudah lemah, jadi kalau internetan harus memakai kabel LAN, kalaupun bisa wifi ya wifi pakai smartphone. Itupun smartphonenya harus didekatkan. Terus, layarnya keder-keder. Yang saya pikir LCD-nya kena, eh ternyata flexsibelnya. Padahal pekerjaan sekolah juga sedang menumpuk. Setiap hari harus absen online agar tunjangan guru yang sertifikasi bisa cair lancer, terus harus upload foto anak-anak yang mau UNBK, belum lagi membuat program kerja Ulangan Tengah Semester Genap dan Tryout. Terus update blog sekolah, bikin video PPDB. Dan… pekerjaan lain sebagai blogger adalah adanya deadline job yang menumpuk. Hingga minggu lalu sepulang sekolah saya meminjam salah satu computer sekolah untuk mengerjakan beberapa pekerjaan saya termasuk mengerjakan deadline job ngeblog.

Tahu enggak sih rasanya tidak ada laptop sementara pekerjaan menumpuk? Stress! Banyak tanggung jawab yang harus terselesaikan tapi…

Iya, saya beneran bisa nangis. Berharap sekali ada rejeki agar bisa punya laptop baru. Agar pekerjaan saya tidak ketetaran. Dan agar semua ide-ide saya untuk belajar mengedit foto dan video juga bisa terealisasikan. Ya kan laptop yang ada pada saya saat ini sering ngehang kalau buat mengedit foto apalagi video.

 

Sebegitu pentingnya laptop, dan impian #2019PakaiZenbook

Bulan lalu, saya pernah bercerita soal ZenBook. Eh, belum sempat memilikinya, ASUS sudah mengeluarkan ZenBook seri terbaru. Ya Tuhan… terus kapan aku bisa memilikinya?

Tepatnya sebulan yang lalu, 17 Januari 2019—Asus mengenalkan seri ZenBook terbaru, yaitu ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, dan Zen13Book 15 UX533. Ketiga ZenBook ini tuh merupakan ultrabook premium yang menggunakan desain frameless NanoEdge Display yang menghadirkan bezel ultra-tipis. Bezel tersebut membuat tiga ultrabook ini dapat menghadirkan pengalaman visual tanpa batas dengan screen-to-body ratio mencapai 92%. NanoEdge Display juga membuat tiga seri laptop ini memiliki bodi yang lebih ringkas, bahkan paling ringkas di antara laptop sekelasnya. Wuih, keren banget kan? Dan pastinya, ketiga ZenBook ini sangat ringan. Jujur yah, laptop yang ringan, ringkas tapi mempunayi peforma yang mumpuni adalah laptop impian saya. Saya yang multitasking, saya yang sering wira-wiri kesana-kemari dan saya yang tidak bisa terpisahkan dengan yang namanya ‘laptop’.

ZenBook UX333 UX433 UX533, Laptop Impian yang Ultra Tipis & Ultra Ringkas

Tipis dan ringan.

 

Terkadang, saya tuh bosan sama diri sendiri. Bosan kalau ke kantor, menghadiri rapat, kok pakai ransel terus sih? Sesekali hlo saya kepengen pakai tas jinjing gitu biar agak fashionable. Etapi, kan harus membawa laptop. Akhirnya, beberapa koleksi tas ya tersimpan rapat di almari dank e mana-mana bawa ransel lagi ransel lagi.

 

Bahagia banget ketika tahu kalau Asus megelurkan ZenBook UX333 UX433 UX533 yang ultra tipis dan ringkas. Ketiga laptop tersebut hadir dalam ukuran 13”, 14” dan 15”. Etapi jangan salah, ketiga laptop tersebut dilengkapi dengan tekhnologi NanoEdge Display yang membuat laptop tersebut memiliki screen-to-body ratio yang sangat tinggi, yaitu mencapai 95 persen sehingga layarnya terlihat lebih lega dan hampir tanpa batas. Jadi, mempunyai layar yang lebar.

 

Khusus untuk ZenBook 13 UX333 dan ZenBook 14 UX433, keduanya hadir dengan numpad virtual yang bisa diaktifkan melalui tombol khusus. Ketika tombol ditekan, numpad akan muncul di touchpad menggunakan LED khusus dan menggantikan fungsinya. Semua model ZenBook terbaru ini juga sudah dilengkapi dengan kamera infra-merah yang terintegrasi dengan sistem face login menggunakan Windows Hello. Wuidih, keren banget yah?

Meski Tipis & Ringkas, tapi tetap kuat

Tipis dan ringkas tak selalu lemah, kok. Seperti seri sebelumnya, ZenBook UX333 UX433 dan UX533 ini tangguh karena sudah bersertifikasi Military Grade.

Karena UX333 UX433 & UX533 memang untuk professional on the go

ZenBook  UX333 UX433 & UX533 memang sengaja dirancang untuk mereka yang mempunyai produktivitas tinggi—seperti saya. Jadi, tidak heran kalau ketiga laptop tersebut memiliki fitur konektivitas yang sangat baik. Untuk itulah seri ZenBook terbaru kali ini tetap tampil dengan USB 3.1 Type-A sehingga penggunanya tetap bisa menghubungkan berbagai perangkat yang dibutuhkan. Untuk perangkat modern, ASUS menyediakan port USB 3.1 Gen 2 Type-C yang memiliki kecepatan transfer data hingga 10Gbps. Sebagai tambahan, port HDMI, combo audio jack, dan pembaca kartu MicroSD ikut dihadirkan di jajaran laptop ZenBook terbaru ini.

 

Selain itu, ketiga laptop yang memang dirancang untuk para pekerja mobile ini, ketiga laptop tersebut juga dilengkapi dengan gigabit-class WiFi serta ASUS WiFi Master Technology, yang memastikan jajaran laptop ini selalu memiliki koneksi jaringan yang stabil. Sebagai tambahan, Bluetooth 5.0 memungkinkan ZenBook terbaru dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat terkini.

 

 

Sementara soal peforma, ZenBook UX333 UX433 & UX533 juga tidak bisa diragukan lagi. Secara, ZenBook UX333 UX433 & UX533 ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-8 baik Core i5 ataupun Core i7 serta didukung oleh GPU NVIDIA GeForce untuk performa komputasi dan grafis terbaik di kelasnya. Opsi GPU NVIDIA GeForce MX150 tersedia untuk ZenBook 13 dan 14. Sedangkan ZenBook 15 ditenagai oleh GPU yang lebih kencang yaitu NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q.  Ukurannya sih bisa dibilang netbook, tapi rasanya notebook alias laptop.

 

Ketiga ZenBook terbaru ini juga sudah menggunakan NVMe PCIe SSD berperforma tinggi dengan kapasitas hingga 512GB, serta dilengkapi dengan RAM hingga 16GB. Semua spesifikasi tersebut membuat lini ZenBook terbaru sangat ideal digunakan sebagai laptop sehari-hari yang serba guna, baik itu untuk bekerja, menikmati hiburan, membuat konten, hingga bermain game kasual. Jadi, ketiga ZenBook ini tidak hanya cocok untuk bekerja saja, tapi juga bisa digunakan untuk hiburan.

 

Dirancang untuk professional on the go, peforma tinggi, lantas bagaimana dengan baterainya? Ya pastinya sih ketahanan baterai cukup tinggi yaitu 14 jam untuk seri ZenBook 13 dan 14, serta 16 jam untuk seri ZenBook 15. Jadi, semisal lagi bekerja di luar, jauh dari colokan, tidak perlu khawatir laptop bakalan mati. Ketahanan baterainya seharian.

 

Spesifikasi lengkapnya sih bisa dilihat di bawah ini :

Main Spec.

ASUS ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, ZenBook 15 UX533

 

 

CPU

Intel Core i5 8265U Quad Core Processor (6M Cache, up to 3.4GHz)

Intel Core i7 8565U Quad Core Processor (8M Cache, up to 4.6GHz)

Operating System

Windows 10 Home

Memory

Up to 16GB LPDDR3 RAM

Storage

512GB M.2 NVMe PCIe SSD

Display

13,3” (16:9) FHD (1920×1080) with NanoEdge Display (UX333)

14” (16:9) FHD (1920×1080) with NanoEdge Display (UX433)

15,6” (16:9) FHD (1920×1080) with NanoEdge Display (UX533)

Graphics

Discrete graphics NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q (UX533)

Discrete graphics NVIDIA GeForce MX150 (UX333 & UX433)

Integrated Intel UHD Graphics 620

Input/Output

1 x USB3.1 Type-C (GEN 2), 1x USB 3.1 Type-A (Gen 2), 1x USB 3.1 Type-A (Gen 1), 1 x HDMI, 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x MicroSD Card Reader

Camera

HD IR/RGB Combo Camera

Connectivity

Dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi, Bluetooth 5.0

Audio

Harman Kardon certified audio system with ASUS SonicMaster surround-sound technology, Array microphone with Cortana voice-recognition support

Battery

50WHrs 3-cell battery (UX333 & UX433)

73WHrs 4-cell battery (UX533)

Dimension

(WxDxH) 302 x 189 x 16,9 mm (UX333)

(WxDxH) 319 x 199 x 15,9 mm (UX433)

(WxDxH) 354 x 220 x 17,9 mm (UX533)

Weight

1,19Kg with Battery (UX333 & UX433)

1,67Kg with Battery (UX533)

Colors

Royal Blue, Icicle Silver, Burgundy Red

Price

TBA

Warranty

2 tahun garansi global

Lantas, bagaimana dengan harganya?

Ada harga ada rupa, dengan begitu banyak kelebihannya, harganyapun pasti menyesuaikan.

 

ZenBook UX333 UX433 & UX533 memang benar-benar laptop impian untuk proesional on the go, yah eskipun harganya bikin geleng-geleng kepala sih. Tapi, tidak ada yang salah kan jika tetap bermimpi #2019PakaiZenBook #2019GantiZenBook karena memang benar-benar butuh dan ingin.

Bahan & Foto : ASUS & blog blogerien.com
Witri Prasetyo AjiCompetitionAsus,ZenBook UX333 UX433 UX533Karena Laptop Adalah Soulmate Soulmate? Belahan jiwa! Masa iya sih menganggap laptop sampai sebegitu pentingnya? Lebay? Atau terlalu bergantung pada teknologi yang satu ini? Ya memang seperti itulah kenyataannya. Ke manapun perginya, laptop tak pernah ketinggalan. Apalagi akhir-akhir ini, saya wira-wiri dari rumah suami ke rumah orang tua dan laptop tidak pernah...

Comments

comments