Peran Ibu Untuk Kesehatan Keluarga di Bulan Ramadan

“Ma, kaos kakiku di mana?” teriak Mas Juna saat mau berangkat sekolah.

“Ma, seragam Ayah sudah disiapkan belum?” sang Ayah tidak mau kalah.

“Ma, nanti aku mau berbuka sama ayam goreng, ya?!” request Mas Juna di suatu siang saat bulan Ramadan.

“Ma, ini gaji Ayah. Mama saja yang mengaturnya,” ucap sang Ayah sembari memberikan puluhan lembar uang berwarna merah.

***

Beberapa percakapan di atas hanyalah sebuah contoh, bagaimana anggota keluarga begitu bergantung pada kehadiran seorang ibu. Bagaimana mereka bergantung pada sosok seorang Ibu mulai dari hal-hal kecil. Hingga terkadang aku bertanya dalam hati, bagaimana dengan mereka saat seorang ibu tidak ada? Siapa yang akan mengurus semua keperluan mereka? Siapa yang akan menyiapkan makanan untuk mereka?

Asuransi Garda Healthtech - peran ibu untuk kesehatan keluarga di bulan Ramadan

Lalu saya jadi ingat sebuah film Korea yang berjudul Be With You yang dibintangi Son Ye Jin dan So Ji Sub. Sepanjang nonton film yang rilis pada tahun 2018 ini, saya dibuat menangis menonton kisah seorang ayah dan anaknya yang hanya hidup berdua, sang ibu sudah tiada. Bagaimana tidak teraturnya hidup mereka. Sang anak juga sering membuat masalah di sekolah.

Lalu, seorang ibu yang sudah tiada itu kembali (time travel) untuk beberapa saat. Kehadirannya mengubah kehidupan sang ayah dan anaknya. Seorang ibu yang banyak mengajari anaknya tentang bagaimana mengurus diri sendiri. Hingga saat sang ibu kembali pergi, sang anak sudah bisa hidup lebih mandiri. Kehidupannya bersama ayahnya lebih tertata.

Seorang ibu seolah mempersiapkan semuanya. Mengajari anaknya agar bisa mandiri meski ibu sudah tidak ada.

Dari film Be With You tersebut, saya semakin berfikir akan pentingnya kehadiran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Dalam sebuah keluarga memang harus ada sosok seorang ibu. Ibu yang mengatur segala keperluan anggota keluarga. Ibu yang mengatur rumah, yang menyiapkan segala tetek bengek keluarga dan ibu pula yang mengatur keuangan keluarga. Saking pentingnya kehadiran sosok ibu dalam sebuah keluarga, bahkan ada pepatah bilang, kalau ibu tidak boleh sakit.

Cara Ibu Menjaga Kesehatan Keluarga di Bulan Ramadan

Setiap seorang ibu mempunyai caranya tersendiri untuk melindungi keluarganya. Pun soal kesehatan. Ibu mana sih yang mau melihat dirinya ataupun anggota keluarganya sakit? Tentu tidak mungkin, bukan? Lantas, bagaimana seorang ibu menjaga kesehatan untuk anggota keluarganya?

Menjaga kesehatan keluarga di mulai dari makanan. Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang dan covid-19 belum juga menghilang. Sebagai seorang ibu, memberikan makanan yang sehat adalah sebuah kewajiban.

Hmm, bukan hanya memberikan ataupun menyiapkan makanan yang sehat saja untuk anggota keluarga. Tapi juga memperhatikan pola makan mereka.

Saya dulu pernah kecolongan, anak saya suka sekali ayam goreng dan makan mie instan. Waktu itu, prinsip saya yang penting anak doyan makan. Etapi ternyata saya salah. Suatu ketika anak saya sakit. Waktu diperiksa ke dokter, ketahuan kalau suka makan mie instant. Dan dokter menyarankan agar anak saya mengurangi mengkonsumsi mie instant. Dan semenjak saat itu, saya mulai aware tentang apa yang dimakan anak saya. Saya harus tahu dia makan apa saja. Sebagai seorang ibu, saya tidak mau melihat anak saya sakit.

makanan sahur dan buka - asuransi garda healthtech

Seberapa penting sih makanan yang sehat untuk keluarga? Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang?

Tentunya sangatlah penting sekali. Apalagi Ramadan kali ini covid-19 belum juga pamit. Dan sebagai seorang ibu, saya harus memperhatikan asupan nutrisi pada keluarga saya.

Biasanya, untuk menu berbuka, saya tidak melarang anak dan suami minum minuman yang manis asalkan dibatasi, sementara untuk makanan saya akan memilih makanan yang mengandung karbohindrat kompleks sebagai pasokan energi, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh setelah seharian berpuasa. Selain itu, mengkonsumi sayur, buah, ikan dan daging untuk menu sahur dan berbuka puasa juga wajib.

Seorang Ibu harus bijak mengelola keuangan. Kalau perlu, membeli asuransi kesehatan untuk keluarga.

Ramadan jelang Lebaran, biasanya ada uang THR, yakan ibu-ibu? Biasanya, uang THR-nya untuk apa? Belanja kebutuhan Lebaran seperi kue kering, hampers untuk keluarga besar dan teman, beli baju baru atau buat mudik? Atau malah ditabung dan diinvestasikan.

Ramadan memang pemasukan bisa bertambah, tapi pengeluaran juga banyak. Meskipun begitu, tetap sisihkan pula untuk urusan kesehatan ya, ibu-ibu?!

Sehat adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Dan sakit bisa datang kapan saja tanpa mengenal kata permisi. Sementara itu, biaya berobat semakin hari semakin mahal. Maka dari itu, mengalokasikan dana untuk urusan kesehatan keluarga adalah suatu hal yang wajib.

asuransi garda healthtech
asuransi garda healthtech

Bagaimana caranya?

Pertama, ibu-ibu bisa banget membuat dana khusus kesehatan. Menyisihkan berapa persen pemasukan untuk dana kesehatan. Misalnya, 5 atau 10% dari pemasukan diambil dan disimpan untuk dana kesehatan keluarga semisal tiba-tiba ada keluarga yang sakit kita tidak akan dipusingkan soal biaya. Soalnya saya pernah punya pengalaman, merasa ada yang kurang enak di badan tapi harus menunda periksa ke dokter karena tidak punya uang. Dan itu rasanya sedih sekali. Padahal yang Namanya sakit kan harus segera diobati. Jangan sampai ya ibu-ibu mengalami pengalaman yang serupa dengan saya.

Kedua, ikut asuransi kesehatan dong. Kalau biasanya menyisihkan uang sendiri itu sulit, karena kadang bisa diambil sewaktu-waktu, lebih baik ikut asuransi kesehatan.

Tapi kan asuransi kesehatan itu mahal?

Siapa bilang?

Membeli asuransi Garda Healthtech di PT Asuransi Astra Buana mulai Rp 500.000,- saja loh pertahun. Dan kita sudah mendapatkan perlindungan hingga Rp 3.200.000,- . Bahkan kita bisa juga konsultasi dengan dokter secara online maupun offline serta sudah termasuk biaya obat-obatan loh.

Asuransi Garda Healthtech

Asuaransi Garda Healthtech ini adalah  produk asuransi kesehatan rawat jalan yang dikelola oleh PT Asuransi Astra Buana yang menjamin pelayanan medis yang dilakukan tanpa rawat inap, akibat suatu penyakit atau kecelakaan yang dapat dilakukan oleh seorang Dokter umum atau Dokter spesialis pada Provider yang ditentukan oleh Penanggung.

Dan yang bisa mendaftar asuransi Garda Healthtech ini mulai usia 15 tahun sampai 55 tahun. Untuk keluarga saya, karena anak saya baru berusia 7 tahun, maka yang bisa ikut asuransi kesehatan Garda Healthtech hanya saya dan suami.

Yang saya suka dari asuransi Garda Healthtech ini tuh pembayarannya tahunan, bukan bulanan. Dan setahun cukup Rp 500.000,- saja kita sudah bisa mendapatkan manfaatnya. Oh ya,asuransi kesehatan Garda Healthtech ini adalah Asuransi Kesehatan Rawat Jalan.

paket asuransi garda healthtech

Oh ya, asuransi Garda Healthtech ini ada 3 macam, yaitu :

  1. Fit : biaya pertahun Rp 500.000,- dengan biaya pertanggungan hingga Rp 3.200.000,-
  2. Classy : biaya pertahun Rp 900.000,- dengan biaya pertanggungan hingga Rp 6.600.000,-
  3. Ultima : biaya pertahun Rp 1.200.000,- dengan biaya pertanggungan hingga 8.700.000,-

Biaya pertanggungan tersebut sudah termasuk biaya konsultasi dokter secara online maupun offline loh. Terus obat-obatan juga ditanggung kecuali pengiriman obat untuk Fit & Classy kita membayar sendiri.

Kenapa memilih Garda Healthtech?

Hmm, kenapa ya? Kalau saya pribadi sih alasan utamanya karena terjangkau. Saya butuh asuransi kesehatan untuk keluarga, dan kebetulanasuransi Garda Healthtech hadir dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pembayarannya pertahun, dapat jaminan konsultasi secara online dan bisa dilanjutkan secara offline, proses pendaftaran dan pembelian asuransi juga mudah (bisa secara online dan cukup menggunakan smartphone).

kelebihan Asuransi Garda Healthtech

Oh ya ibu-ibu, asuransi kesehatan Garda Healthtech ini tidak hanya bisa digunakan saat kita sakit dan harus periksa ke rumah sakit saja loh. Tapi kalau merasa ada yang tidak enak dengan badan, kita bisa langsung konsultasi ke dokter.

Asuransi Kesehatan Rawat Jalan Cashless yang cara klaim mudah dan serba online. Menurut aku, asuransi Garda Healthtech ini recomended banget.

Pengalaman saya nih, sebelum puasa kemarin juga merasa ada yang tidak enak di badan lalu saya konsultasi ke dokter tanpa menggunakan asuransi kesehatan. Dan biaya cukup lumayan, sekitar Rp 300.000,- Semisal punya asuransi kesehatan Garda Healthtech kan saya tidak perlu mengeluarkan biaya lagi.

Penyakit yang ditanggung Asuransi Garda Healthtech

Tidak semua penyakit ditanggung oleh asuransi Garda Healthtech loh ibu-ibu. Sebelum memutuskan untuk membeli asuransi, ini yang perlu dipahami. Penyakit apa saja yang ditanggung dan tidak.

penyakit yang ditanggung Asuransi Garda Healthtech

Lantas, bagaimana cara daftar asuransi Garda Healthtech?

Mudah banget kok. Pertama-tama langsung ke halaman ini, lalu pilih paket (Fit, Classy, atau Ultimate), lalu klik Daftar (isi Nama, Jenis Kelamin, TTL, No. HP, email, NIK, dan alamat), lalu lanjut ke Bayar).

daftar asuransi garda healthtech

Pengalaman Pernah Sakit, Uang Terkuras, dan Kini Sadar Akan Asuransi

Saya pernah sakit, pernah menghabiskan banyak uang tapis ama sekali tidak mempunyai asuransi kesehatan. Waktu itu biaya perawatannya juga tidak sedikit. Alhasil, tabungan terkuras habis. Semenjak saat itu, saya mulai sadar betapa pentingnya asuransi kesehatan.

Memang sih, tidak ada manusia yang berharap sakit. Tapi sakit itu adalah hal yang pasti. Manusia yang sehat walafiat bisa saja tiba-tiba sakt jika Allah berkehendak. Maka dari itu, berjaga-jaga itu sangatlah penting. Yuk, pastikan #SehatmuTerlindungi dengan asuransi Garda Healthtech.

Oh ya, untuk beli asuransi Garda Healthtech selama bulan Ramadan ini ada promo loh ibu-ibu. Untuk periode 28 April 2022 sampai dengan 8 Mei 2022, Garda Healthtech Fit yang pembayaran pertahun Rp 500.000,- cukup Rp 299.000,- saja loh. Kan lumayan banget diskonnya.

Witri Prasetyo AjiInformationPeran Ibu Untuk Kesehatan Keluarga di Bulan Ramadan “Ma, kaos kakiku di mana?” teriak Mas Juna saat mau berangkat sekolah. “Ma, seragam Ayah sudah disiapkan belum?” sang Ayah tidak mau kalah. “Ma, nanti aku mau berbuka sama ayam goreng, ya?!” request Mas Juna di suatu siang saat bulan Ramadan. “Ma, ini gaji Ayah....

Comments

comments