Ide bisnis Alan Efendhi tersebut tidak hanya menyukseskan dirinya saja, melainkan juga berdampak bagi lingkungan sekitar dan meningkatkan perekonomian masyarakat Gunung Kidul. Akan tetapi, semua itu juga butuh perjuangan. Alan Efendhi sendiri sempat mendapatkan cibiran dan nyinyiran. Karena masyarakat sekitar belum paham akan manfaat aloe vera. Setahu mereka, aloe vera hanya digunakan untuk P3K saja.
Hingga pada tahun 2014 ketika Alan Efendhi memulai bisnisnya, Beliau sendiri menanam aloe vera, merawatnya selama kurang lebih satu tahun baru memanennya. Setelah dipanen, Alan memproduksi aloe vera dan dibuat minuman. Kala itu, packagingnya masih sangat sederhana, seperti es lilin dan area pemasarannyapun masih sekitar sekolah, puskesmas, dititipkan ke warung-warung tetapi banyak juga yang produk yang return. Bahkan, setiap hari hampir 20 botol produk yang return. Dan kala itu, produknyapun hanya bertahan selama 3 hari saja.
Setelah itu, produk Alan baru mulai dikenal orang. Akan tetapi, masyarakat masih banyak yang masih asing. Bagaimana bisa ada makanan dan minuman dari bahan yang berlendir? Akan tetapi, setelah mencicipi produknya, ternyata segar, nikmat, banyak manfaatnya, tidak pahit, dan tidak gatal.
whuaaa, salut banget sama sosok inspiratif seorang Alan Efendhi, semangatnya berwirausaha dan kegigihannya perlu dicontoh ini. Aku pernah diceritain Aloe Vera Land sama saudara yang tinggal di Gunung Kidul, tiap main kesana pengen masuk belum sempet aja. Ohh ternyata ceritanya dapet dah di sini.
Mantul banget berawal dari Aloe vera ditangan yang kreatif menjadi berbagai olahan yang bermanfaat buat kita semua, kebayang tuh lagi panas2 begini nyeruput minumannya yang syeger dan tentu saja menyehatkan.
Makasih MAk, sharingnya.
Aku di pontianak dua tahun tahun 2008-2009 akhir, saat itu olahan lidah budaya udah banyak cuman kemasannya belum semenarik di artikel ini. Wah senang rasanya ada sosok inspiratif seperti Pak Alan ini, mudah2an terus eksis usahanya
Emang susah yang mengedukasi masyarakat setempat di Gunung Kidul. Mereka sih pahamnya kalo aloe vera Cuma buat P3K padahal multi guna nya lebih dari itu. Keren lho perjualan Alan ini bisa terus mengedukasi dan memberdayakan masyarakat. Tentu saja perjuangannya ngga sia-sia, kini ia bisa memetik jerih payahnya.
Hmm.. Dari aloe vera mas Alan jadi pengen nyoba ya makanan dan minuman hasil produksinya. Memang harus kreatif kalau mau cari peluang
Gak mudah bangkit apalagi sampai mengajak masyarakat untuk maju bersama.
Gunung Kidul yang memang daerah dengan kondisi tanah yang kering, maka kudu tepat memilih budidaya yang bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Keren banget, mas Alan memilih aloe vera.
Dan olahannya kini bisa dinikmati masyarakat di luar Gunung Kidul dan menjadi mata pencaharian juga.
Keren budidaya aloe Vera ini, karena memang manfaatnya kan banyak untuk kesehatan dan kecantikan. Sehingga buat yang membutuhkan bisa lebih praktis untuk digunakan
Aslii ini keren banget Pak Alan bisa budidaya Aloe Vera yang jarang dilirik orang. Apalagi tidak berbekal ilmu pertanian.
Belum lagi harus mengajak masyarakat luas. Sudah pasti banyak banget tantangannya.
Menginspirasi sekali Alan Efendhi ini, bisa mencari peluang usaha walau di desa. Lidah buaya ini tanaman sejuta manfaat yaa, dibuat minuman enak segar dan mengandung manfaat yg baik untuk tubuh. Dipakai untuk yang lain juga bisa, kayak buat rambut bagus
Wah keren sampai dibuatin Aloe land gini jadi proses hulu ke hilir dibuat bareng masyarakat ya Mba, Bapaknya juga humble karena memang niatnya ingin memberi manfaat. Biasanya aku tau olahan Aloe itu dari Pontianak tapi kali ini di Gunung Kidul jadi lebih dekat.
Aku pernah nulis juga ini.tentang mas Alan, hebat ya bisa budidayakan pohon lidah buaya bisa jadi keripik, eskrim dll, jadi inspiratif bahwa kembali ke desa berguna bagi daerahnya terlebih tetangga sekitarnya menambah lapangan pekerjaaan tentunya
Setuju banget aloe vera ternyata yang paling mudah perawatannya di rumah subur banget aloeku dan baru tahu bisa diolah ya
Keren nih Mas Alan.
Dari banting stir, mulai dari nol, terus berproses dan berprogres hingga usahanalya stabil, berkembang, bahkan menjadi inspirasi.
Semua itu berawal dari ingin membersamai orangtua. Sesuatu yg belum bisa saya lakukan saat ini 🙁
Btw, meyakinkan masyarakat memang tidak mudah. Selalu butuh bukti nyata. Tapi ada bukti nyata pun bisa jadi masih beralasan fafifu wasweswos 😀 . Seleksi alam sih jadinya..
Wuih keren banget. Salut dengan anak muda inspiratif dan inovatif kayak begini. Gak hanya kepengen maju sendiri, tetapi juga ingin memajukan masyarakat yang ada id lingkungannya. Butuh banyak anak muda begini nih negara kita. Biar bisa maju. Dan bukan anak muda yang berharap diurusin orang tua. Hehehe. Maju terus anak-anak muda inovatif dan kreatif. Ayo bangun bangsa!
aloe vera ini memang gampang banget tumbuhnya dan cepat banget beranak pinak ya, mbak. aku pernah menanam 1 pot trus kayaknya sebentar banget sudah ada anakannya. cuma sayangnya aku nggak telaten mbak jadi aloe veranya kayaknya mati. mulia sekali ini misinya mas Alan ini yang pulang kampung demi merawat orang tua dan akhirnya bahkan bisa membantu memberdayakan para wanita di desanya lewat aloe vera