PANDEMI BELUM BERAKHIR, MARI KITA JAGA DIRI DAN JANGAN TAKUT PCR SWAB TEST
Sudah lebih dari 6 bulan kita hidup berdampingan dengan pandemi. Awalnya, beberapa orang masih betah #dirumahaja. Bahkan sampai saat ini masih ada yang work from home (WFH) dan anak-anak menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR).
Akan tetapi, mulai Juni kemarin pemerintah sudah menerapkan #newnormal. Di mana kita bisa menjalankan aktivitas seperti biasa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti : memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, memakai handsanitizer dan menjaga jarak. Dan meskipun sudah #newnormal, untuk kegiatan belajar-mengajar tetap dilakukan dari rumah.
Disadari atau tidak, #newnormal ini ternyata membawa banyak dampak. Untuk pariwisata dan beberapa pedagang, #newnormal memang mengembalikan prekonomian. Apalagi ada beberapa tempat wisata yang sudah buka dan banyak pengunjung. Akan tetapi, bukan hal yang mustahil kalau akhirnya banyak kasus. Karena banyak sekali masyarakat sekitar kita yang abai akan protokol kesehatan. Ada yang keluar rumah tanpa memakai masker sampai dengan adanya beberapa kegiatan yang melibatkan banyak masa (berkerumun).
Dan sampai saat ini, di sekitar saya sudah banyak kasus. Hampir setiap hari kasusu bertambah. Bahkan ada teman kantor yang positif covid-19 tanpa gejala. Maka dari itu, mari kita bersama-sama melawan pandemi.
Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 :
- Disiplin menjalankan protokol kesehatan
Sudah menjalankan protokol kesehatan tapi masih ada yang terpapar covid-19? Pertanyaannya, kita sudah benar-benar menjalankanprotokol kesehatan belum? Sudah disiplin apa belum? Karena disadari atau tidak-termasuk saya sendiri—yang hidup di desa, budaya jaga jarak itu yang sulit dihindari. Apalagi kalau bertemu dengan seseorang yang lebih sepuh (tua) dan kurang paham akan covid-19 dan protokol kesehatan. Saat bertemu, tidak jarang mereka masih kontak fisik seperti salaman. Rasa pekewuh (tidak enakan) itu memang sulit sekali dihindari. Bahkan kalau ada tetangga yang sakit, tidak jarang masih banyak yang menengok dan parahnya lagi ada yang tidak memakai masker.
Maka dari itu, kita harus benar-benar patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan. Bahkan saya sih setuju dengan peraturan yang mewajibkan harus memakai masker saat keluar rumah dan ada denda untuk yang tidak mau memakai masker.
- Tetap #dirumahaja
Meski sudah #newnormal, tapi alangkah lebih baik kalau #dirumahaja. Mungkin kita sudah menjalankan protokol kesehatan, tapi belum tentu juga dengan orang-orang yang kita temui. Dan kita tidak tahu juga, orang yang kita temui habis bertemu dengan siapa saja.
Makanya, kalau saya pribadi keluar rumah hanya untuk hal yang benar-benar penting. Seperti sewaktu piket (karena kantor menerapkan piket). Untuk urusan berbelanja, yang bisa dibeli secara online.
bahkan, ketika membeli obat atau multivitamin, saya membelinya juga secara online. Biasanya saya membelinya melaluiaplikasi halodoc dan dikirimkan. Jadi saya tidak harus keluar rumah.
Halodoc ini menurut saya membantu banget. Apalagi selama pandemi. Aplikasi kesehatan yang satu ini tidak hanya menayangkan artikel-artikel kesehatan saja, tapi mau membeli obat atau mencari tahu soal dokter terdekat ya bisa. Membantu banget pokoknya…
Kalau dibilang bosan dan pengen jalan-jalan sih pengen banget. Tapi membaca berita kalau setiap hari kasus bertambah, keinginan itu langsung pupus.
Kalau ditanya bosan atau tidak #dirumahaja, tentu saja ya bosan. Tapi saya menikmatinya dan mencari kesibukan.
Baca : Cara Asyik Menikmati #dirumahaja
- PCR Swab Test
Tidak ada salahnya melakukan PCR Swab Test. Agar kita tahu bagaimana kondisi kita yang sebenarnya. Toh saat ini sudah banyak rumah sakit melayani PCR Swab Test.
Untuk di kota Surabaya, PCR Swab Test Surabaya bisa dilakukan di beberapa rumah sakit. Bahkan, kita juga bisa tahu hasil testnya setelah 2 hari test.
Kisaran harga PCR Swab Test ini sekitar 1 juta sampai dengan 2 jutaan. Setiap berbeda rumah sakit tentunya berbeda juga harganya dan hasil testnya ada yang keluar setelah 2 hari bahkan 5 hari atau 7 hari.
Pandemi belum berakhir, mari kita sama-sama menjaga diri dan sama-sama melawan covid-19.
Comments
comments