Bumi Semakin Panas, Saatnya Muda-Mudi Bersama Bergerak Untukmu Bumiku
Beberapa hari ini fyp TikTok aku ramai banget soal video orang-orang menggoreng telur di halaman rumah. Uniknya, mereka menggoreng telurnya menggunakan cahaya matahari. Jadi menaruh wajan di bawah matahari secara langsung. Dan anehnya, telurnya juga mateng loh…
Fenomena ini seolah membuktikan kalau bumi tidak hanya semakin panas, tapi juga semakin mendidih. Bahkan, cuaca di siang hari sampai 40º C lebih loh. Jadi, enggak heran kalau banyak yang bilang kalau nerakanya bocor. Karena memang benar-benar panas banget.
Saya sendiri yang tinggal di kaki gunung Merbabu, yang biasanya cuaca cenderung dingin pun juga merasakan kalau akhir-akhir ini memang panas banget. Mungkin ini karena pemanasan global yang menyebabkan El Nino. Dan fenomena El Nino yang puncaknya bulan September kemarin, diprediksi akan berlangsung sampai bulan Februari – Maret 2024.
Wah, tidak bisa dibayangkan. Bumi semakin panas, kekeringan di mana-mana, gagal panen di mana-mana, harga pangan semakin mahal, bahkan di mana-mana juga sering terjadi kebakaran. Jujurly, sedih banget dan ini tidak bisa dibiarkan.
Sebelum aku ke pembahasan tentang dampak perubahan iklim, yuk kita kenali apa sih yang menyebabkan perubahan iklim sehingga bumi jadi mendidih seperti saat ini.
Penyebab perubahan iklim
- Efek rumah kaca
Efek rumah kaca atau Green House Effect (GHE) terbentuk dari adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Dan mengutip dari European Union official website, penyebab utama dari perubahan iklim ini adalah gas-gas rumah kaca. Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2) mampu menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Akan tetapi, efek rumah kaca membuat sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Ini yang membuat bumi menjadi semakin panas.
64% pemanasan global, diakibatkan karena gas CO2 (karena CO2 adalah gas rumah kaca yang paling umum diproduksi oleh aktivitas manusia). Gas rumah kaca lainny yang menyebabkan pemanasan global adalah metana (17%) dan nitro oksida (6%).
- Pemanasan global
Seperti yang saya jelaskan di atas, gas yang menyebabkan pemanasan global adalah CO2. Ternyata, CO2 ini banyak dihasilkan dari pembangkit listrik dan instalasi industri. Padahal, dengan adanya listrik semakin memudahkan kegiatan kita, akan tetapi dampaknya? Listrik yang setiap saat kita gunakan adalah salah satu penyebab pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim.
Selain itu, sampah makanan juga menghasilkan gas metana yang menyebabkan pemanasan global, loh. Dan gas metana ini lebih berbahaya dari karbon dioksida.
- Peningkatan emisi
Banyak sekali peningkatan emisi yang dilakukan oleh manusia, antara lain :
- Pembakaran batu bara, minyak, dan gas menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida,
- Penebangan hutan. Secara, pohon menyerap CO2 dari atmosfir. Akan tetapi, bagaimana jika banyak pohon-pohon yang ditebang?
- Meningkatnya jumlah peternakan, padahal sapi dan domba menghasilkan metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanannya,
- Pertanian yang menggunakan pupuk yang mengandung nitrogen dan menghasilkan emisi nitro oksida,
- Penggunaan plastik yang menghasilkan sampah plastik. Padahal sampah plastik menghasilkan gas metana dan etilena,
- Gas-gas berfluorinasi menghasilkan efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar daripada CO2.
- Penggunaan transportasi
Zaman sekarang, banyak sekali yang menggunakan kendaraan pribadi. Bukan hanya di kota besar saja, tapi di daerah-daerah juga. Bahkan, di tempat saya tinggal, mulai anak SMP sudah menggunakan motor sendiri untuk ke sekolah. Padahal, alat transportasi itu menggunakan bensin. Dan bensin termasuk dari bahan bakar fosil yang menyebabkan pemanasan global. Dan tidak hanya itu saja, pembuangan gas pada kendarakan bermotor juga mengandung banyak polusi gas kimia lainnya yang dapat menjadi penyebab perubahan iklim global.
- Kegiatan manufaktur
Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan gas emisi rumah kaca yang merupakan salah satu contributor emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
- Gaya hidup
Penggunaan alat elekronik yang menggunakan banyak listrik, kemana-mana bawa kendaraan pribadi, terus jajan enggak dihabisin yang menyebababkan banyaknya sampah makanan, sampai trend fast fashion yang menghasilkan banyak sampah fashion.
Padahal, fast fashion itu sudah menghasilkan limbah sejak dari proses industrinya. Dan limbah yang dihasilkan dari industri fast fashion adalah limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.
- Perubahan orbit bumi
Perubahan orbit bumi menyebabkan perubahan iklim. Selama 800.000 terakhir ini terdapat siklus alami dalam iklim Bumi di antara zaman es serta periode interglasial yang lebih hangat. Setelah zaman es terakhir 20.000 tahun yang lalu, suhu global rata-rata naik sekitar 3°C hingga 8°C, selama sekitar 10.000 tahun.Dan peneliti menghubungkan kenaikan suhu selama 200 tahun terakhir dengan kenaikan level CO2 atmosfer yang menjadi penyebab perubahan iklim global. Tingkat gas rumah kaca sekarang jauh di atas siklus alami selama 800.000 tahun terakhir.
Dari penyebab-penyebab perubahan iklim tersebut, faktanya perubahan iklim terjadi karena ulah manusia sendiri. Terutama karena kemajuan teknologi, industri, dan gaya hidup.
Padahal loh, akibat dari perubahan iklim tidak hanya membuat bumi semakin panas dan kemarau panjang saja. Kemarau yang panjang saja sudah membuat banyak kerugian,salah satu kerugian yang terlihat nyata adalah banyaknya petani yang gagal panen, banyak terjadi kebakaran di mana-mana, kekeringan terjadi di mana-mana.
Dampak perubahan iklim lainnya, yaitu :
- Badai lebih parah. Perubahan iklim tidak hanya menyebabkan suhu semakin panas dan kekeringan saja, tapi juga menyebabkan terjadinya badai di banyak wilayah. Ketika suhu meningkat, lebih banyak uap air yang menguap, sehingga memperburuk curah hujan ekstrem dan mengakibatkan terjadinya banjir, sehingga menyebabkan badai yang lebih merusak.
- Lautan yang memanas dan naik. Laut menyerap sebagian besar panas karena pemanasan global, dan saat lautan memanas, maka volume meningkat karena air mengembang seiring dengan semakin hangatnya suhu. Selain itulau juga menyerap karbon dioksida, sehingga menjauhkannya dari atmosfer. Lebih banyaknya karbon dioksida membuat lautan menjadi lebih asam, sehingga membahayakan kehidupan laut dan terumbu karang.
- Hilangnya species. Bumi yang semakin panas menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan, saat hutan terbakar, kita tidak hanya kehilangan pepohonan saja, tapia da makhluk hidup di hutan yang ikut punah pula. Pun pemanasan global yang menyebabkan lautan memanas juga berpengaruh pada kehidupan yang ada di lautan.
- Makanan tidak cukup. Perubahan iklim menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan. Banyak petani yang gagal panen. Otomatis, stok makananpun semakin menipis. Dan tidak itu saja, pemanasan global juga berpengaruh pada perikanan maupun peternakan yang kuang produktif. Dan itu juga menjadi penyebab makanan menjadi semakin berkurang.
- Lebih banyak risiko kesehatan. Perubahan iklim juga berpengaruh pada kesehatan melalui polusi udara, cuaca ekstrem, tekanan pada kesehatan mental, dan meningkatnya kelaparan dan gizi buruk di tempat-tempat di mana masyarakat tidak dapat bercocok tanam atau mendapatkan makanan yang cukup.
- Pengungsian dan kemiskinan. Perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca ektstrem lalu berdampak pada banyaknya musibah seperti kekeringan, banjir, kebakaran, akan berpengaruh pada kehidupan Masyarakat. Musibah yang menghancurkan harta benda mereka, lalu rentan kemiskinan dan juga pengungsian.
Ternyata, ngeri juga ya dampak perubahan iklim ini. cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini hanyalah sebagian dari dampak perubahan iklim saja. Sebagai #MudaMudiBumi, hal tersebut tidak bisa kita biarkan loh. Mungkin saat ini kehidupan kita masih bisa tergolong aman, akan tetapi bagaimana dengan masa depan anak cucu kita nantinya? Apakah bumi masih aman untuk ditinggali? Kalau tidak, bagaimana? Tidak lucu kan kalau kita harus ngungsi ke planet lain?
Nah, ada beberapa hal yang bisa kita mulai untuk menangani isu perubahan iklim dan perlindungan hutan (hutan tetap jangan sampai punah ya?). Hal-hal tersebut bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri, mengajak keluarga terdekat, dan teman-teman dekat.
- Hemat energi, seperti energi listrik. Jadi, gunakan listrik sebagaiman mestinya. Kalau TV tidak ditonton ya jangan dinyalakan, atau bisa juga mengganti aktivitas nonton TV dengan membaca buku. Lalu, jika sudah terang, matikan lampu. Pokoknya, gunakan listrik sesuai keperluan, ini yang aku terapkan dirumah. Karena sekecil apapun daya yang kita gunakan, itu akan berpengaruh pada pemanasan global.
- Menggunakan sepeda kayuh atau transportasi umum. Jujurly ini sebenarnya bisa dibilang mudah, tapi juga bisa dibilang sulit. Untuk sekedar belanja di warung tetangga sih bisa ya jalan kaki, kalau lebih jauh dikit ya naik sepeda kayuh sekalian olahraga, tapi kalau jauh? Karena jujur saja, di tempatku yang di des aini transportasi umum sudah jarang sekali. Padahal, menurut aku penting sih adanya tranportasi umum ini. semakin sediikit kendaraan, itu juga akan berpengaruh pada pemanasan global.
- Tidak menyisakan makanan. Seperti yang saya jelaskan di atas, sisa makanan juga berpengaruh pada pemanasan global karena sampah makanan itu menghasilkan gas metana. Solusinya ya kalau makan itu dihabiskan, sebisa mungkin jangan menyisakan makanan. Kalau jajan di luar dan tidak habis, saya biasanya akan minta dibungkus dan dibawa pulang. Sementara kalau masak nasi dan masih ada sisa, biasanya akan say berikan kea yam piaraan. Sebisa mungkin sih tidak menyisakan sampah makanan.
- Membawa botol air minum sendiri. Untuk anak saya dan suami, saya membiasakan mereka untuk membawa botol air minum. Jadi, setiap saya bepergian, anak ke sekolah, dan suami kerja, kami sering kali membawa minuman dari rumah dan tidak membeli air minum dalam kemasan. Setidaknya, itu sudah mengurangi sampah plastik.
- Tidak tergiur trend fast fashion. Hadirnya e-commerce yang menjual pakaian murah-murah, banyaknya diskon di mall, jujur loh selain pemborosan itu juga salah satu penyebab banyaknya sampah fashion. Untuk mengurangi sampah-sampah fashion tersebut, saya lebih selektif dalam membeli—terutama—pakaian. Jadi, tidak tergiur model baru lagi. Asal nyaman dan masih bagus, ya kenapa tidak? Jadi, membeli pakaian sesuai kebutuhan saja.
- Menanam pohon. Kalau ngomongin soal hutan, daerah aku jauh dari hutan. Harapan aku ya semoga tidak ada penebangan liar atau pembakaran hutan. Dan hal yang bisa aku lakukan akan bumiku tetap hijau adalah memanfaatkan lahan yang ada di sekitar aku. Seperti menanam phon di ladang, menanam tanaman di halaman rumah. Karena, semakin banyak tanaman di sekitar, cuaca juga semakin adem. Dan aku ngerasain banget hal itu.
Mungkin hal-hal di atas, hanya sebagian kecil tindakan yang bisa saya lakukan. Tapi setidaknya, hal-hal kecil tersebut juga berpengaruh pada perubahan iklim. Apalagi kalau muda-mudi bumi semakin kompak menangani isu perubahan iklim ini. #UntukmuBumiku mari kita sama-sama #BersamaBergerakBerdaya. Mari bersama-sama kita selamatkan bumi #TeamUpForImpact.
“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!”
Referensi :
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-iklim-penyebab-dampak-cara-mengatasinyahttps://diajengwitri.id/2023/10/19/bumi-semakin-panas-saatnya-muda-mudi-bersama-bergerak-untukmu-bumiku/Competition#BersamaBergerakBerdaya,#MudaMudiBumi,#TeamUpForImpact,#UntukmuBumikuBeberapa hari ini fyp TikTok aku ramai banget soal video orang-orang menggoreng telur di halaman rumah. Uniknya, mereka menggoreng telurnya menggunakan cahaya matahari. Jadi menaruh wajan di bawah matahari secara langsung. Dan anehnya, telurnya juga mateng loh… Fenomena ini seolah membuktikan kalau bumi tidak hanya semakin panas, tapi juga semakin...Witri Prasetyo AjiWitri Prasetyo Ajiwitinduz2@gmail.comAdministratorHappy Wife Happy Mom Author Bloggerdiajengwitri.id - Lifestyle Blogger
https://www.liputan6.com/hot/read/4602546/8-penyebab-perubahan-iklim-global-pahami-dampak-buruknya-bagi-kehidupan?page=4
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220422130837-185-788331/5-fakta-perubahan-iklim-di-hari-bumi-2022-fesyen-hingga-sampah/2
https://waste4change.com/blog/hati-hati-ketahui-bagaimana-sampah-pakaian-merusak-lingkungan/
https://www.un.org/en/climatechange/science/causes-effects-climate-change
Tinggalkan Balasan