Bukan Sekedar Meraup Cuan Dari Kerajinan Gamelan, Tapi Juga Mempertahankan Kesenian

“Mas, sampun ditunggu (Mas, sudah ditunggu).” Kata sederhana yang hampir setiap malam Minggu saya dengar.

Anak berusia awal belasan tahun itu nampak semangat sekali untuk berlatih karawitan. Dan suami saya, adalah bagian dari orang-orang yang setiap malam Minggu berlatih karawitan. Kebetulan suami saya yang memukul bonang barung.

kerajian gamelan milik lilik fajar riyanto

Jujurly, di era modern seperti sekarang ini, disaat banyak anak muda yang menyukai K-Pop ataupun band dari luar negeri. Lantas ada anak-anak muda yang suka akan kebudayaan, saya selalu excited. Setidaknya, kesenian budaya kita tidak akan punah begitu saja. Masih ada anak-anak yang peduli akan kebudayaan itu.

Dan seolah sudah menjadi rejeki, ketika kami mempunyai tetangga seorang seniman. Lalu, desa tempat kami tinggal juga mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah yaitu seperangkat gamelan yang harganya ratusan juta. Dari situlah, kami memanfaatkannya untuk berlatih karawitan.

Mempertahankan budaya lewat kesenian karawitan bukan suatu hal yang baru buat anak-anak di tempat saya tinggal. Karena sebelumnya mereka juga ‘pernah’ menari reog ataupun tarian tradisional lainnya yang dipentaskan saat malam tahun baru ataupun malam 17 Agustus. Yang menurut saya, reog ataupun tarian tradisional juga wajib untuk dilestarikan dan jangan sampai punah.

antusian anak-anak berlatih karawitan

Etapi… untuk Latihan karawitan ini? Jujurly, saya sangat senang sekali. Karena di zaman sekarang, sangat jarang ada anak-anak yang berminat akan karawitan dan gamelan. Bahkan, adapula anak-anak yang tidak kenal apa itu karawitan. Apa itu gamelan.

Fyi, menurut Wikipedia, Karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. Sementara Gamelan adalah  musik ansambel tradisional Jawa, Sunda, dan Bali di Indonesia yang memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem tangga nada (laras) slendro dan pelog.

Mengenal Gamelan

Saat mendengar kata ‘gamelan’ apa yang ada dalam pemikiran teman-teman?

Kalau saya pribadi, gamelan identik dengan wayang dan klonengan. Meskipun sebenarnya gamelan juga digunakan untuk mengiringi reog ataupun digunakan juga untuk campursari.

Selain itu, dalam pandangan saya, gamelan itu mewah (karena harganya memang mahal dan hanya orang-orang tertentu yang memilikinya), mistis ataupun sakral, dan menyimpan banyak cerita akan masa lampau atau sejarah. Dan dalam memainkan musik gamelan juga bukan suatu hal yang mudah.

Mengenal Lilik Fajar Riyanto, Anak Muda Pengrajin Gamelan Dari Boyolali

Jika di zaman modern seperti saat ini masih ada anak-anak yang mau memainkan gamelan, lantas apakah juga ada anak muda yang peduli akan kerajinan gamelan? Jangan sampai, masih ada yang memainkan alat musiknya tapi pembuatnya sudah tidak ada. Akan sangat disayangkan.

kerajinan gamelan milik lilik fajar riyanto

Berbicara tentang anak muda yang peduli akan kerajinan gamelan, saya teringat akan seorang Lilik Fajar Riyanto. Seorang pemuda asal Desa Ngaru-Aru, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali yang berprofesi sebagai pengrajin gamelan. Bahkan, gamelan produksi Lilik Fajar Riyanto ini tidak hanya dikenal di dalam negeri saja loh, tapi juga sudah dikenal di mancanegara seperti : Jepang, Malaysia, New Zealand, bahkan hingga Amerika Serikat. Keren, bukan?

Selain itu, Lilik Fajar Riyanto tidak hanya memproduksi gamelan Jawa saja, melainkan juga memproduksi gamelan Bali, gamelan Sunda, wayang kulit, dan juga rebana.

Asal Usul Lilik Fajar Riyanto Berbisnis Kerajinan Gamelan

Seorang biasanya mempunyai bakat seni lantaran ada keluarganya yang juga seorang seniman. Pun dengan Lilik Fajar Riyanto, seorang pengrajin gamelan yang ternyata dia belajar dari ayah angkatnya yang sudah merintis usaha gamelan semenjak tahun 2008.

lokasi CV. Berkah Bopo kerajinan gamelan milik lilik fajar riyanto

Akan tetapi, Lilik Fajar Riyanto sendiri baru merintis usaha gamelan sendiri semenjak tahun 2018. Dia mendirikan sebuah CV. Berkah Bopo : Kerajinan Gamelan yang beralamat di Malangan RT 014/RW 003, Ds. Dukuh, Kec. Banyudono, Kab. Boyolali.

Pembuatan Alat Musik Gamelan

Satu set alat musik gamelan biasanya terdiri dari 22 jenis alat musik, antara lain : bonang barung, bonang penerus, gender barung, selenteng, demung, saron, peking, kenong, gambang, ketuk kempyang, kempul, gong suwukan, gong enem, gong gede, kendang, rebab, siter dan suling. Untuk memainkannya pun dibutuhkan tim. Pun dengan pembuatannya.

Untuk usaha kerajinan gamelan Berkah Bopo milik Lilik Fajar Riyanto, dia dibantu sekitar 25 mitra pengrajin gamelan yang berasal dari Bekonang, Sukoharjo. Setiap mitranya tersebut, biasanya membuat jenis alat musik gamelan yang berbeda. Bahkan untuk bagian pengrajin kayu sebagai sangkarnya pun juga dikerjakan oleh pengrajin yang berbeda.

Sementara untuk proses finishing, Lilik Fajar Riyanto mengerjakannya sendiri dengan dibantu beberapa karyawannya.

Lantas, Berapa Lama Pembuatan Gamelan?

Membuat satu set gamelan tidak hanya membutuhkan waktu yang sebentar. Bahkan, bisa mencapai dua atau tiga bulan.

Untuk kerajinan gamelan Berkah Bopo, pembuatan gamelan yang berbahan besi biasanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Sementara untuk pembuatan gamelan berbahan perunggu, waktunya lebih lama, sekitar dua bulanan.

tahapan pembuatan gamelan

Pembuatan gamelan juga tidak mudah. ada proses demi proses. Ada 5 tahapan dalam pembuatan gamelan. Diantaranya :

  1. Membesot, yaitu peleburan bahan seperti perunggu, timah, dan tembaga,
  2. Mencetak menjadi bilah atau menyinggi,
  3. Menempa hingga menjadi bentuk yang sempurna,
  4. Membabar atau melakukan pemeriksaan terakhir,
  5. Melaras atau menyesuaikan tangga nada yang dinginkan.

Setelah melalui 5 tahapan tersebut, alat musik gamelan tersebut baru diamplas, dicat, dan dimasukkan ke dalam setiap sangkarnya.

Dalam pembuatan alat music gamelan tidak bisa asal membuat, akan tetapi juga diperlukan ‘rasa’ yang akan berpengaruh pada kualitas suaranya. Dalam pembuatan alat musik gamelan, seorang pengrajin harus selalu tenang dalam pembuatannya.

Lantas, Berapa Harga Satu Set Gamelan?

Pembuatannya lama, butuh banyak orang, tentunya harga gamelan tidaklah murah. Untuk satu set gamelan berbahan besi, Lilik Fajar Riyanto biasanya menjual seharga 60 jutaan. Sementara untuk gamelan berbahan kuningan, Lilik Fajar Riyanto menjual seharga 250 juta. Dan yang paling mahal, gamelan berbahan perunggu, biasanya harganya mencapai 350 juta hingga 500-an juta.

SATU Indonesia Award

Saya mengenal seorang Lilik Fajar Riyanto karena dia berhasil menerima apresiasi SATU Indonesia Award (SIA) 2021 tingkat Provinsi dengan judul kegiatan Pemuda Pelestari alat Musik Gamelan di Boyolali. Padahal, awalnya Lilik Fajar Riyanto mendaftar SIA ini hanya sebatas ‘iseng’. Eh, Alhamdulillah dia masuk penerima SIA 2021 tingkat Provinsi.

Menurut Lilik Fajar Riyanto, program SIA ini sangat menarik dan bisa memberikan semangat serta memicu kreatifitas anak bangsa untuk terus berkarya di bidangnya.

Harapan kedepannya dari Lilik Fajar Riyanto, dia tidak hanya meraup cuan dari usaha kerajinan gamelan saja, akan tetapi lewat usaha kerajinan gamelan, dia juga mampu mempertahankan kesenian dan alat musik gamelan itu sendiri.

Jangan sampai anak muda nantinya tidak mengenal gamelan. Padahal gamelan merupakan warisan budaya dan diakui oleh UNESCO.

Mari Bangkit Bersama Untuk Indonesia

Pandemi kemarin telah mengubah segalanya. Mulai dari pendidikan, perekonomian, hingga bidang kesenian. Tapi, bukan berarti kita jadi menyerah begitu saja. Mari, kita bangkit bersama untuk Indonesia. Seperti seorang Lilik Fajar Riyanto, meskipun kadang dia menjumpai ‘masa paceklik’, tapi Lilik Fajar Riyanto tetap semangat membangun usaha kerajinan gamelan Berkah Bopo. Karena dari usaha kerajinan gamelan tersebut, ada para pengrajin gamelan dan juga karyawan yang menggantungkan nasibnya pada Berkah Bopo.

Lilik Fajar Riyanto, seorang anak muda pengrajin gamelan yang tidak hanya meraup cuan dari usahanya saja, tapi juga melestarikan warisan budaya gamelan agar tidak punah.

Untuk teman-teman yang mau membeli gamelan, bisa menghubungi Mas Lilik Fajar Riyanto melalui Facebook Pengrajin Gamelan Pengging atau Instagram @gamelan_pengging.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba Anugerah Pewarta Astra – Bangkit Bersama Untuk Indonesia

#BangkitBersamaUntukIndonesia #KitaSATUIndonesia

Referensi :

https://kumparan.com/bengawannews/fajar-riyanto-pemuda-pelestari-alat-musik-gamelan-dari-boyolali-1vq4sgDkseJ
https://www.lagilibur.com/2021/12/kerajinan-gamelan.html
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/melihat-rumitnya-proses-pembuatan-gamelan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan#Alat_Musik_Gamelan
https://id.wikipedia.org/wiki/Karawitan
FB & Instgaram Pengrajin Gamelan Pengging

Witri Prasetyo AjiCompetitionInformation#BangkitBersamaUntukIndonesia,Anugerah Pewarta Astra,Bangkit Bersama Untuk Indonesia,Kerajinan Gamelan,Lilik Fajar RiyantoBukan Sekedar Meraup Cuan Dari Kerajinan Gamelan, Tapi Juga Mempertahankan Kesenian “Mas, sampun ditunggu (Mas, sudah ditunggu).” Kata sederhana yang hampir setiap malam Minggu saya dengar. Anak berusia awal belasan tahun itu nampak semangat sekali untuk berlatih karawitan. Dan suami saya, adalah bagian dari orang-orang yang setiap malam Minggu berlatih karawitan....

Comments

comments